Kebahagiaan ibu hamil semakin terasa ketika kehamilannya memasuki trimester akhir,
menunggu kehadiran buah hati tercinta. Selama menjalani kehamilan
sering kali mengalami keluhan, tidak menutup kemungkinan terjadinya
keluhan kehamilan pada trimester akhir, menjelang persalinan. Salah satu
keluhan yang dialami oleh ibu hamil sering kali mengalami kelelahan
dikarenakan usia kehamilan yang semakin tua akan menyebabkan kenaikan
berat badan. Meskipun dianggap normal akan tetapi ada baiknya segera
diatasi, agar kelelahan yang dialami selama kehamilan tidak
mengakibatkan kurangnya persiapan menjelang persalinan.
Apabila ibu hamil sering kali mengalami kelelahan selama kehamilan
sebaiknya meminta bantuan untuk mempersiapkan kebutuhan menjelang
persalinan. Suami,
salah satu orang terdekat yang dapat membantu mempersiapkan segala
sesuatu hal yang berhubungan dengan persiapan persalinan.Tidak semua
suami paham dalam peranannya sebagai calon ayah, bahkan beberapa suami
kebingungan menjadi suami siaga menjelang persalinan. Makna dari suami
siaga adalah kewaspadaan yang dilakukan oleh suami dalam menjaga
kesehatan istri yang sedang hamil hingga proses persalinan berlangsung.
Menjadi suami siaga harus siap secara fisik dan psikis, salah satunya
psikis dalam menghadapi persalinan yang diberikan suami dalam dukungan
kepada istri. Sedangkan secara fisik adalah melindungi dan menjaga
segala persiapan yang berhubungan dengan persalinan istrinya. Kesiapan
selanjutnya yang tidak kalah penting adalah kesiapan material,
berhubungan dengan dana yang akan dibutuhkan untuk persalinan. Kemudian
yang tidak kalah penting adalah kemampuan suami untuk mengetahui tanda
tanda dan gejala persalinan pada istri agar dapat mengantarkannya ke tempat persalinan.
Terakhir adalah, kesiapan suami dalam menjaga istri selama menghadapi
proses persalinan. Adapun untuk menjadi suami yang siaga menjelang
proses persalinan.
Berikut tips menjadi suami siaga menjelang persalinan :
1. Menyiapkan tempat bersalin
Suami dapat berdiskusi dengan istri untuk menentukan proses
persalinan yang akan dipilih, persalinan normal atau persalinan caesar.
Meskipun semua ibu hamil menginginkan persalinan normal akan tetapi
kondisi kesehatan ibu dan janin akan berperan dalam menentukan pilihan
proses persalinan, tidak menutup kemungkinan terjadinya proses caesar.
Sehingga suami dan istri akan menentukan tempat bersalinan yang sesuai
dengan pilihan untuk menjaga kesehatan dan keselamatan istri dan bayi.
2. Mengetahui tanda-tanda istri akan melahirkan
Menjelang persalinan
sebaiknya istri senantiasa didampingi, bagi suami yang memiliki tugas
pekerjaan dapat meminta bantuan keluarga lainnya. Adapun untuk suami
siaga harus mengetahui tanda-tanda istri akan melahirkan sehingga dapat
memberikan pertolongan segera. Kenali tandanya menjelang persalinan
seperti istri mengeluhkan nyeri dibagian selangkangan, keluarnya lendir
yang kental disertai dengan darah, terjadinya kontraksi dan disertai
pecahnya air ketuban.
3. Menghindari keterlambatan dalam pertolongan medis
Peranan suami selanjutnya adalah partisipasi dalam menghindari
keterlambatan mengambil keputusan penanganan medis dan keterlambatan
dalam pengambilan tempat pelayanan medis. Oleh sebab itu sebaiknya suami
mengetahui jalan alternatif dalam mencapai tempat persalinan yang akan
dipilih, merencanakan angkutan serta menyediakan donor darah apabila
diperlukan.
4. Memberikan kasih sayang dan perhatian
Hal kecil yang sangat besar pengaruhnya pada mental istri adalah
kasih sayang dan perhatian dari suami. Sebagai suami dapat memberikan
kasih sayang dan perhatian selama kehamilan, misalnya dengan
menyempatkan diri untuk mengelus perut sambil mengucapkan kalimat yang
penuh kasih sayang, selain itu kasih sayang yang diberikan dapat
memotivasi proses persalinan. Anda harus sering mengajak ngobrol atau
menyentuh istri anda. Banyak istri yang merasa sedih dan tidak
diperhatikan karena mereka sedang hamil. Ini akan berdampak pada
kesehatan ibu dan juga calon bayi anda. Istri anda pasti akan menganggap
bahwa dirinya tidak lagi cantik sehingga anda sudah tidak perhatian
lagi kepada istri anda. Ini juga akan menjadi dampak yang buruk bagi
kelangsungan hidup berumah tangga anda bersama istri anda. Oleh karena
itu anda harus mau memperhatikan dan menjadi seorang pengamat yang
aktif. Anda bisa juga selalu mengajak ngobrol anak anda dalam kandungan
atau juga membacakan beberapa ayat suci dalam kitab suci atau Al quran
yang pasti akan membuat bayi anda merasa lebih tenang. Anda sebagai
suami perlu tahu bahwa bayi akan sudah bisa mendengarkan sejak usia 20
minggu. Anda harus ikut berpartisipasi dalam segala kegiatan yang akan
dilakukan istri dan calon bayi anda. Jika perlu anda harus membeli
buku-buku kehamilan untuk istri anda. Anda bisa rajin mengatakan sayang
kepada istri dan calon bayi anda juga. Anda harus mau memberitahukan istri agar mengikuti
pola hidup yang sehat dengan menghindari berbagai kegiatan yang sangat
berbahaya untuk kandungan. Jika anda merokok, jangan lanjutkan kegiatan
anda tersebut. Asap rokok sangat tidak baik untuk janin bayi anda. Anda
harus berhati-hati dengan kebiasaan yang akan berdampak buruk bagi janin
dan istri anda. Anda harus mau menerima semua keluhan istri anda ketika
istri anda merasa capek, pusing dan lain sebagainya. Anda bisa membawa
kedokter atau sekedar membantu memijat istri anda ketika sedang merasa
lelah. Memijat istri akan membuat istri merasa nyaman dan anda akan
punya hubungan yang baik dengan istri anda. Anda bisa sambil mengajak
bercanda sehingga istri anda akan semakin rileks. Bawakan tas dan segala
keperluan ketika bepergian. Anda harus mau memasak dan melakukan
pekerjaan rumah yang sudah tidak mungkin lagi dikerjakan oleh istri
anda. Anda juga harus memperlihatkan rasa cinta anda dengan membuatnya
senang dengan melayani secara berhubungan intim. Hubungan intim tidak
akan membahayakan terhadap janin bayi apabila anda melakukan dengan
cara-cara yang wajar. Bicarakanlah tentang bayi anda. Anda harus mau membicarakan soal kamar
bayi, semua peralatan bayi dan uang yang anda punyai. Banyak cara untuk
menghemat uang dengan meminjam peralatan di tempat saudara seperti
meminjam kereta bayi, selimut, gendongan dan lain sebagainya. Kini juga
banyak toko rental peralatan bayi yang
banyak ditawarkan kepada anda. Anda bisa mendiskusikan nama anak anda
kelak dan pilihlah nama yang benar-benar disetujui oleh anda dan istri.
Sebelum persalinan:
- Siapkan kendaraan yang akan digunakan untuk ke Rumah Sakit Bersalin. Pastikan bahan bakar cukup dan mobil dalam kondisi prima. Simpan nomor telepon taksi untuk berjaga-jaga jika tiba-tiba mobil ngadat.
- Minta bantuan tetangga atau kerabat terdekat. Beritahu mereka hari perkiraan lahir (HPL) bayi karena kemungkinan mereka bisa datang dan memberi bantuan lebih cepat.
- Delegasikan tugas Anda kepada anggota keluarga yang lain jika Anda tidak bisa menemani istri saat bersalin. Jangan biarkan istri menghadapi persalinannya sendiri.
- Packing barang-barang Anda sendiri untuk menginap sewaktu menunggui isteri bersalin, kemas di back pack dan simpan back pack di bagasi mobil bersama koper isteri. Termasuk yang disiapkan adalah kamera untuk mendokumentasikan proses persalinan.
Saat persalinan:
- Persiapkan administrasi Rumah Sakit. Lakukan segera begitu Anda tiba di Rumah Sakit untuk memperoleh kamar perawatan rawat gabung atau rooming in..
- Sampaikan kepada petugas rumah sakit dan dokter rencana melakukan Inisiasi Menyusu Dini (IMD), mendokumentasikan persalinan, keinginan Anda untuk berada di ruang operasi -jika isteri harus operasi Caesar- dan bayi tidak diberi cairan apa pun selain ASI.
- Dampingi istri sejak di ruang observasi hingga masuk kamar bersalin. Tenangkan ia, pijat punggungnya untuk memberi rasa nyaman secara psikologis, dan jaga privasinya dengan membatasi orang keluar masuk kamar.
- Bantu istri melakukan IMD dan menyusui bayi. Kolostrum ASI pada 3 hari pertama sangat baik untuk bayi sebab kaya dengan zat antibodi, protein, vitamin A dan mineral.
- Kabarkan berita gembira kepada teman dan kerabat.
- Urus akte kelahiran bayi -umumnya Rumah Sakit menyediakan jasa pembuatan akte kelahiran- dan perbarui kartu keluarga.
- Suami harus memutuskan apakah dia akan ikut menjadi bagian dari proses melahirkan atau tidak. Jika tidak, ia harus siap menunggu di ruang tunggu rumah sakit, sekitar 15-16 jam. Tapi jika memilih untuk masuk ke dalam ruang operasi, ia bisa mengambil peran aktif atau pasif. Pasif, adalah ketika ia hanya berdiri atau duduk diam dan membiarkan dokter melakukan tugas mereka. Sedangkan peran aktif adalah ketika suami mendampingi Anda dalam menjalani proses melahirkan, seperti membantu Anda rileks dan memantau cara pernafasan Anda selama proses melahirkan.
Siapkan diri untuk menjadi seorang ayah!
Ketika
trimester ketiga bergulir, suami biasanya akan masuk dalam transisi
menjadi ayah sepenuhnya. Transisi kilat memang, tapi membangun hubungan
yang baik antar ayah dan anak adalah sebagian kecil dari tugasnya. Jadi,
bersiaplah untuk peran yang lebih besar dalam keluarga, yaitu menjadi
pemimpin dalam mendidik anak. Suami harus diajak memikirkan hal-hal
seperti: ingin menjadi ayah yang seperti apa, nilai-nilai apa yang ingin
ia tanamkan, hal-hal apa saja yang ingin ia ajarkan kepada anak-anak.
Tidak
pernah ada yang menjanjikan proses menjadi seorang ayah akan berjalan
mudah. Tapi ia tetap bisa menunjukkan kualitas sebagai seorang suami dan
calon ayah yang baik dengan ikut berperan aktif dari masa kehamilan
hingga melahirkan.
Sumber :
1. http://bidanku.com/tips-menjadi-suami-siaga-menjelang-persalinan
2. http://bidanku.com/peran-suami-selama-kehamilan
3. http://www.ayahbunda.co.id/Artikel/keluarga/tips/menjadi.suami.siaga/001/005/1392/1/1
4. http://sharingdisini.com/2013/05/11/apa-yang-seharusnya-suami-lakukan-saat-istri-sedang-hamil/
5. http://female.kompas.com/read/2013/02/04/09091662/Agar.Suami.Siap.Jadi.Ayah.Siaga