Rabu, 27 Juni 2018

MISI KEHADIRAN SEORANG ANAK

Seorang anak hadir didunia membawa 2 misi:
1. Menjadi ujian bagi orangtuanya
2. Menjadi anak yang mampu menghadapi ujian yang akan dihadapi

Hubungan antar suami istri didasari oleh sakinah mawaddah warrahmah (ketenangan, cinta, dan kasih sayang). Sakinah mawaddah warrahmah ini adalah hadiah dari Allah bagi keluarga yang menjalani kesehariannya untuk mencari ridho Allah.

Allah akan mencabut satu persatu kontrol orang tua terhadap anak. Ketika masih bayi kita menentukan segalanya untuk anak kita, apa yang dimakan, siapa namanya, dimana tidurnya dst. Allah memberikan kontrol penuh untuk pengurusan anak anda. Allah akan lepas satu persatu kontrol ini sehingga suatu saat kita hanya memiliki kontrol yang sangat terbatas terhadap anak. Bahkan saat suatu saat anak kita sudah dewasa lalu anak kita memilih suatu pilihan hidup apakah kita dapat bilang tidak? Maka kembalikanlah ke Allah swt. Anak tersebut adalah milik Allah. Kita hanya dititipi anak dalam waktu yang sebentar sedangkan Allah swt lah pemilik anak kita seutuhnya. Maka dari itu orang tua yang diberikan amanah anak lalu sukses Allah menyediakan hadiah pahala yang tidak terputus saat kita meninggal kelak.

Pada saat kekacauan akhlak, kemudahan teknologi yang menjerumuskan, dan pergaulan yang bebas maka kita harus menjaga anak kita sebaik2nya. Jika kita gagal mengarahkan anak kita saat kita memiliki kontrol terhadapnya maka jangan salahkan jika anak kita tersesat saat kita sudah terbatas kontrol terhadapnya.

Kebanyakan orang tua tidak berbicara mengenai pernikahan kepada anaknya saat berumur 9,10,11 tahun. Dimana pada zaman sekarang anak2 sudah memiliki pacar pada umur tersebut.

Dengan sangat berlimpahnya gadget dan internet maka sebagai orang tua kita tidak seharusnya melarang anak kita menggunakan gadget tersebut, tetapi seharusnya kita mengajari mereka bagaimana cara menggunakan gadget yang baik dan tanamkan rasa takut kepada Allah saat beraktivitas apapun. Seorang orang tua yang membatasi penggunaan gadget secara total sekalipun akan merasa kaget ketika anaknya mengetahui hal2 tabu yang bisa didapat dari internet, karena walaupun kita tidak memberikan gadget, namun anak kita bisa mendapatkan informasi tersebut dari teman, paman, kenalan diluar.

Yang perlu kita ajarkan kepada anak kita adalah tauhid, merasa diperhatikan selalu oleh Allah. Pengawasan kita terbatas.
Kedua adalah memberikan kesadaran bahwa hidup ini memang ujian, anak-anak yang tidak diberikan kesadaran ini akan menjadi frustasi terhadap cobaan-cobaan hidup. Jadi tugas kita adalah mempersiapkan anak kita saat mencapai usia dewasa kelak.