Apa Itu Pola Pikir Terus Bertumbuh?
Pencetus pola pikir terus bertumbuh adalah seorang pakar psikologi dari Universitas Stanford bernama Carol Dweck. Menurut Dweck, growth mindset
adalah pola pikir yang melahirkan pandangan bahwa kualitas bersifat
dinamis; Kualitas senantiasa berubah seturut waktu; Hari ini seseorang
menyandang predikat ‘cerdas’ dan ‘berbakat’, bukan berarti predikat itu
ia sandang selamanya.
Pada gilirannya, pandangan itu akan melahirkan sifat haus untuk belajar.
Karena kualitas senantiasa berubah, maka satu-satunya kunci untuk
menjadi orang yang berkualitas adalah terus-menerus belajar, terus
menerus bertumbuh.
Lalu, apa pentingnya pola pikir ini
dalam dunia kerja? Untuk menjawab itu, mari kita lihat pandangan dan
tindakan apa saja yang lahir dari pola pikir iniPandangan
1. Kualitas
Sebagaimana disebutkan sebelumnya, pola pikir growth mindset
melahirkan pandangan bahwa kualitas bersifat dinamis alias selalu
berubah. Kualitas bukanlah pemberian dari sononya, melainkan diperoleh
lewat pembelajaran yang terus menerus.
Nah, karena kualitas (kecerdasan dan
bakat) terus menerus berubah, itu artinya siapa saja bisa menjadi orang
yang berkualitas. Bukan hanya orang yang secara genetis cerdas yang
dapat menjadi orang yang cerdas; Cerdas-tidaknya seseorang bukan
tergantung pada faktor genetis, melainkan seberapa rajin ia belajar
bertumbuh.
2. Kesuksesan
Orang yang memiliki pola pikir growth mindset
memandang bahwa kesuksesan dapat diraih oleh siapa saja; Bukan hanya
orang cerdas dan berbakat (secara genetis) saja yang dapat meraih
sukses; Semua dapat meraih sukses asalkan tekun belajar dan bertumbuh.
3. Kegagalan
Orang yang memiliki pola pikir growth mindset
tidak cemas dan galau hanya gara-gara ia menemui kegagalan. Ini
dikarenakan, baginya kegagalan merupakan suatu keniscayaan yang tidak
dapat disangkal.
Ia percaya bahwa hidup senantiasa
berubah. Hari ini, mungkin dia sudah menyelesaikan tugasnya. Tetapi, itu
bukan berarti, besok ia bebas dari tugas. Selama manusia memiliki
napas, selalu saja ada kepentingan yang harus dicapai, selalu ada
masalah yang harus diatasi.
Menyadari kenyataan ini, orang yang memiliki pola pikir growth mindset
menganggap bahwa kegagalan merupakan bukti bahwa kemampuan dan
kualitasnya sudah tidak revelan lagi bagi dunia yang terus berubah;
Kegagalan merupakan tanda bahwa ia harus memperbarui kualitasnya
sedemikian sehingga untuk mengimbangi perubahan dunia.
4. Usaha dan perjuangan
Bagi orang yang memiliki pola pikir growth mindset,
usaha dan perjuangan (seperti halnya dengan kegagalan) merupakan suatu
keniscayaan. Hal ini dikarenakan mereka percaya bahwa dunia selalu
berubah. Karena dunia selalu berubah, kualitas yang mereka miliki hari
ini belum tentu cukup untuk mengimbangi perubahan dunia di hari esok.
Nah, untuk mengimbangi perubahan di hari
esok, tidak ada jalan lain selain terus-menerus memperbarui kualitas.
Cara memperbarui kualitas, ya, dengan berusaha dan berjuang.
Tindakan
1. Berani
Orang yang memiliki pola pikir terus bertumbuh
tidak cemas dan takut saat kualitasnya diuji waktu. Ia tidak cemas
dengan perubahan yang dihadapinya. Hal ini dikarenakan, ia sadar bahwa
kualitas yang sekarang dimilikinya hanya bersifat sementara. Baginya,
tidak ada zona aman di mana ia dapat menetap di sana selamanya. Setiap
hari merupakan tantangan yang perlu ditaklukkan.
Lebih dari itu, karena ia berpikir bahwa
kualitas (kecerdasan) yang dimilikinya bersifat sementara, ia tidak
memiliki beban untuk mempertahankan kualitas itu. Ia tidak memiliki
kepentingan untuk mempertahankan predikat ‘cerdas’ yang disandangnya. Ia
tidak peduli terhadap penilaian orang ketika mereka mengatahui ternyata
kualitas yang dimilikinya tidak sehebat kedengarannya.
Dalam dunia kerja, keberanian seperti
ini sangat penting. Dengan keberanian ini, kita tidak takut untuk keluar
dari zona yang membuat kita terbuai. Sebagai contoh, suatu saat, atasan
kita memuji kecerdasan dan kemampuan kita. Nah, karena kecerdasan kita,
ia mempercayakan tugas yang berat kepada kita. Jika kita memiliki pola
pikir growth mindset, kita akan menerima tugas itu tanpa beban.
Hal ini dikarenakan, tidak ada beban bagi kita untuk mempertahankan
predikat ‘cerdas’ yang kita miliki. Kita tidak takut bahwa, dengan
menerima tugas itu, jangan-jangan nanti terbukti bahwa kita tidak
memiliki kemampuan untuk menyelesaikannya; Jangan-jangan nanti terbukti
bahwa kita tidak layak menyandang predikat ‘cerdas’.
2. Kekurangan
Orang yang memiliki pola pikir growth mindset
senantiasa memandang kekurangan sebagai keniscayaan. Dunia selalu
berubah, kualitas pun berubah, maka tak heran jika kita memiliki
kekurangan. Demikian menurut orang yang berpola pikir growth mindset.
Kekurangan merupakan tanda bahwa kualitas yang ia miliki tidak lagi memadai untuk menghadapi perubahan dunia.
Bagi orang yang berpola pikir growth mindset,
yang bisa dilakukan untuk menghadapi kekurangan adalah dengan
mengatasinya. Sikap ini merupakan kebalikan dari sikap orang yang
memiliki pola pikir fixed mindset. Orang yang berpola pikir fixed mindset
mengira bahwa kekurangan merupakan bukti bahwa mereka tidak
berkualitas. Akibatnya, mereka malu saat menyadari diri mereka memiliki
kekurangan. Dan, karena malu, mereka menutupi kekurangan itu dengan
gengsi untuk bertanya dan meminta bantuan orang lain.
Sebaliknya, orang yang berpola pikir growth mindset
akan aktif bertanya dan meminta bantuan orang lain saat menyadari ia
memiliki kekurangan. Ia tidak memiliki kepentingan untuk menyembunyikan
kekurangan itu dari orang lain.
3. Tujuan
Pendorong utama tindakan orang yang memiliki pola pikir growth mindset adalah
‘mengembangkan diri’. Dunia senantiasa berubah, kemampuan dan kualitas
yang hari ini dimiliki belum tentu menjadi senjata yang relevan untuk
menghadapi hari esok. Nah, menyadari kenyataan ini, orang yang memiliki
pola pikir growth mindset terdorong untuk selalu mengembangkan kualitas dirinya.
Dalam dunia kerja, sikap seperti ini
sangat penting. Pengembangan diri menjadikan seseorang selalu siap
menghadapi tugas yang berat yang diberikan perusahaan kepadanya.
4. Usaha dan perjuangan
Sebagaimana disebutkan sebelumnya, orang yang memiliki pola pikir terus bertumbuh
menganggap bahwa usaha dan perjuangan merupakan keniscayaan. Mereka
tidak merasa terbebani manakala harus berusaha keras demi mencapai
tujuan.
Predikat ‘cerdas’ dan ‘berbakat’ yang mereka sandang hari ini tidak menjadikan mereka malu untuk berusaha.
Dalam dunia kerja, orang yang memiliki pola pikir ini cenderung lebih tahan banting dibanding orang yang berpola pikir fixed mindset. Bagi orang yang berpola pikir fixed mindset,
usaha dan perjuangan adalah cerminan ketidakmampuannya. Celakanya, bagi
mereka, ketidakmampuan merupakan hal yang memalukan. Ketidakmampuan
merupakan bukti bahwa mereka tidak berbeda dengan kebanyakan orang;
Ketidakmampuan merupakan bukti bahwa mereka tidak istimewa.
Nah, karena ketidakmampuan merupakan hal
yang memalukan, saat menyadari bahwa mereka tidak mampu, mereka pun
akan sangat terganggu. Tugas yang berat, yang memaksa mereka untuk
berjuang demi menyelesaikannya membuat mereka kehilangan kepercayaan
diri. Akibatnya, mereka pun merasa tidak layak menunaikan tugas itu dan
menyerah karenanya.
Sebaliknya, orang yang memiliki pola pikir growth mindset tidak berkepentingan dengan predikat ‘cerdas’ atau ‘berbakat’. Mereka tidak memandang bahwa orang yang cerdas adalah orang yang mampu mencapai kesuksesan tanpa perlu banyak berusaha.
Membuktikan bahwa dirinya orang yang cerdas bukanlah fokus perhatian
mereka. Fokus perhatian mereka adalah bagaimana cara menghadapi suatu
tantangan.
Nah, saat mereka menghadapi suatu tugas
yang berat, mereka pun tidak malu jika mereka harus banyak berusaha demi
menyelesaikan tugas tersebut. Walhasil, mereka pun lebih tahan banting.
5. Kritik
Orang yang memiliki pola pikir terus bertumbuh
tidak pernah terganggu dengan kritik. Mereka justru terbuka dan
mengharapkan kritik dari semua orang. Sikap ini sangat bertolak belakang
dengan sikap orang yang berpola pikir fixed mindset. Bagi
mereka, kritik merupakan perongrong kehebatan mereka. Mengapa? Karena
kritik merupakan bukti bahwa kecerdasan, kemampuan, dan bakat yang
mereka miliki mengandung titik kelemahan. Kritik sangat mengganggu
karena kritik membatalkan predikat ‘berkualitas’ yang disandangnya.
Sebaliknya, bagi orang yang berpola pikir terus bertumbuh,
kritik adalah pendukung kemajuan. Karena kualitas terus-menerus
berubah, maka seseorang perlu dikritik agar menyadari dan mengetahui apa
yang kurang dari kualitasnya . Bagi orang yang berpola pikir terus bertumbuh,
kritik adalah PERINGATAN saat mereka lengah. Dengan kritik, seseorang
mengetahui apa saja yang harus dilakukannya untuk menyempurnakan
kualitasnya.
Dalam dunia kerja, hampir mustahil kita
tidak pernah mendapat kritik atas hasil kerja dan usaha kita. Dengan
memiliki pola pikir terus bertumbuh, kita akan menanggapi kritik itu dengan senang hati. Hal ini pada akhirnya akan turut serta memengaruhi kinerja kita.
Pandangan dan sikap di atas hanyalah beberapa contoh pandangan dan sikap yang lahir dari pola pikir terus bertumbuh.
Tentu masih banyak lagi sikap dan pandangan yang lahir dari pola pikir
itu. Jika ditulis semuanya di sini, tentu tidak akan cukup. Yang
terpenting, ada alasan mengapa Anda harus memiliki pola pikir terus bertumbuh.
Nah, jika saat ini Anda terjebak pada pola pikir fixed mindset dan bingung harus bagaimana untuk menghilangkan pola pikir itu dan menggantinya dengan pola pikir terus bertumbuh,
Anda dapat merenungkan bahwa dunia ini senantiasa berubah. Prinsip
kehidupan adalah perubahan. Tidak ada yang tidak berubah di dunia ini
kecuali perubahan itu sendiri.
Nah, karena dunia senantiasa berubah,
konsekuensinya, kualitas pun harus berubah. Kualitas yang Anda miliki
sekarang tentu tidak akan relevan lagi digunakan sebagai alat untuk
menghadapi hari esok. Oleh karena itulah, Anda wajib memperbarui
kualitas Anda. Anda wajib belajar dan bertumbuh. Anda wajib membekali
diri dengan kemampuan, keterampilan, dan pengetahuan yang revelan untuk
hari esok.
Dengan menyadari kenyataan di atas, lama kelamaan, di dalam pikiran bawah sadar Anda akan tertanam sistem kepercayaan bahwa segala sesuatu senantiasa berubah, demikian halnya dengan kualitas diri. Pada gilirannya, sistem kepercayaan ini akan menuntun Anda untuk bersikap sebagaimana sikap mereka yang berpola pikir terus bertumbuh.
1. http://aquariuslearning.co.id/terus-bertumbuh-mindset-sukses-yang-wajib-anda-miliki/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar