Jumat, 05 Desember 2014

Menghadapi Banyak Masalah




Kita terkadang lupa bahwa pangkal dari masalah kita bukan masalah itu sendiri, tetapi bagaimana menyikapi/menerima suatu cobaan. Seperti menghadapi suatu ujian. Apabila kita mempersiapkan diri kita sebaik-baiknya, maka umumnya kita akan mendapatkan hasil yang baik pula. Tetapi kita juga harus ingat bahwa tidak semua yang kita inginkan akan terwujud. Oleh karena itu, kita harus siap pula dengan kegagalan dan jangan hanya siap dengan kesuksesan. Semakin siap kita untuk menghadapi suatu kegagalan, semakin ringan masalah tersebut akan dirasakan oleh kita. Mulailah dengan niat yang baik, ikhtiar semampu kita, tapi jangan terkunci oleh keinginan dan nafsu kita, serahkan semuanya kepada Allah SWT.

Seringkali saat mengalami suatu masalah/musibah, kita cenderung berpikir “seandainya saya pergi lebih cepat”, “seandainya kita belajar lebih giat”, dsb. Hal itu menandakan bahwa kita adalah orang yang tidak bisa menerima kenyataan. Hal ini dapat menimbulkan perasaan tidak tenang dalam menghadapi berbagai cobaan serta masalah hidup. Apabila kita mencoba berpikir lebih dalam, banyak orang menderita bukan karena kenyataan yang terjadi tetapi karena tidak bisa menerima kenyataan tersebut. Oleh karena itu, apabila kita sudah siap untuk menerima berbagai cobaan dari awal dan bukan di akhir, InsyaAllah kita akan menjadi lebih tenang dan lebih siap dalam menghadapi berbagai ujian dalam hidu kita.

Apabila kita pikirkan baik-baik. Setiap kita mendapatkan masalah, pada umumnya kita menderita karena pikiran kita sendiri. Banyak orang menderita karena memikirkan yang belum ada dan bukan mensyukuri yang sudah ada. Orang tersebut bukan kurang rizki tetapi kurang iman. Kita jangan takut tidak akan mempunyai rizki yang cukup, tapi takut tidak bisa mensyukuri nikmat yang sudah kita miliki!  Kita harus ingat bahwa kita dihormati orang lain  bukan karena kita mulia, tapi karena Allah SWT menutupi dosa, aib, dan kesalahan kita!


“Apa saja ni’mat yang kamu peroleh adalah dari Allah, dan apa saja bencana yang menimpamu, maka dari (kesalahan) dirimu sendiri. Kami mengutusmu menjadi Rasul kepada segenap manusia. Dan cukuplah Allah menjadi saksi.”
QS An-Nisa ayat 79
Terkadang kita lalai dalam mengevaluasi diri kita setelah tertimpa masalah/musibah. Kita cenderung mengedepankan emosi serta mencari-cari kesalahan orang lain. Kita harus ingat bahwa sebagai manusia, kita tidak pernah luput dari dosa. Cara untuk menghilangkan/megurangi dosa tersebut tentu dengan bertaubat.
Dalam menghadapi berbagai masalah pun kita harus ingat bahwa tidak ada satupun masalah yang tidak ada solusinya. Tidak ada guru yang memberikan soal tanpa ada kunci jawaban. Tidak ada seseorang membuat lubang kunci tanpa pasangan kuncinya. Salah satu jalan utama untuk mendapatkan jawaban dari masalah kita adalah dengan bertaubat! Pada intinya adalah kita harus instropeksi terhadap kesalahan diri kita sendiri dan jangan melihat/mencari kesalahan orang lain. Seperti kisah Nabi Adam a.s. yang memakan buah terlarang dan akhirnya dikirim ke dunia sebagai hukuman. Beliau menjadi mulia karena bertaubat dan bukan karena menyalahkan iblis yang telah membujuknya. Begitu juga dengan Nabi Yunus a.s. yang dimakan oleh ikan paus karena sempat lalai terhadap umatnya. Beliau pun selamat karena bertaubat.

Seringkali sebagai manusia, kita bersandar kepada jabatan, kekayaan, suami, istri, orangtua, saudara/kerabat dengan jabatan tinggi, dsb. Namun satu hal yang tidak kita sadari adalah kita sering bergantung kepada sesuatu yang tidak kekal. Kaya bisa menjadi miskin, kerabat bisa meninggal atau hubungan bisa menjadi renggang dan jabatan seseorang bisa hilang sewaktu-waktu. Begitu semua hal tersebut diambil/hilang kita akan kehilangan tempat bergantung. Namun apabila kita bersandar kepada Allah SWT yang kekal,  kita tidak akan kehilangan apa-apa karena kita bersandar kepada yang kekal dan pemilik alam semesta. Hal ini pun tercermin dari cara Nabi Muhammad SAW mengajarkan agama islam. Rasulullah menyebarkan agama islam dengan mengajarkan ilmu tauhid terlebih dahulu, yaitu ilmu mengenal Allah SWT. Baru setelah itu Rasulullah mengajarkan mengenai solat dan ibadah-ibadah lainnya. Dari hal ini kita bisa melihat bahwa yang terpenting adalah mengenal Allah SWT terlebih dahulu.
Akhirul kata, derajat seseorang ditentukan pula oleh masalah yang dialaminya. Semakin tinggi derajat/mulia seseorang semakin berat pula masalah yang akan dihadapinya. Yang menentukan apakah kita akan menjadi lebih mulia atau tidak adalah bagaimana kita menyikapi dan mengevaluasi diri sesudahnya. Semoga Allah SWT selalu melimpahkan rahmat dan hidayahNya kepada hamba-hambaNya dalam menghadapi&menyikapi berbagai masalah yang  kita hadapi, Amin


Masalah harus dihadapi dengan sabar, tenangm dan doa. Mengapa ketiga sikap tersebut harus kita pakai saat ada masalah dan saat tidak ada masalah? Karena sabar, tenang, berdoa akan meringankan masalah. Jadi kalau kita punya masalah harus sabar, tenang, dan terus berdoa.

SABAR

Sabar sudah pasti. Itu yang dibutuhkan ketika masalah datang. Cuma masalahnya ketika masalah datang si sabar malah menghilang. Kabur entah ke mana. Yang ada tinggal uring-uringan. Masalah memang suka membuat kita panik, sehingga tak bisa sabar menghadapinya. Tetapi kita harus menyadari, masalah semestinya dihadapi dengan sabar kalau tidak mau tambah bermasalah.
Mengapa harus sabar? Karena kalau tidak,  kita akan menjadi lemah dan putus asa dengan yang namanya masalah. Masalah menjadi hal yang menakutkan dan akan selalu dihindari. Kita bisa menjadi trauma dengan yang namanya masalah yang akan selalu ada dalam hidup. Tidak ada hidup yang tidak ada masalah. Inilah yang membuat kita stress bila tak sabar dan bersahabat dengan masalah.
Ketika kita berusaha sabar dan mau menerima masalah sebagai bagian dari hidup yang harus dihadapi. Masalah justru dapat menjadi guru untuk memperkaya batin dan kerohanian kita semakin dewasa. Dengan meminjam segala masalah yang datang silih berganti, kita dapat melatih batin kita untuk bersabar.
Bersabar awalnya pasti akan membuat kita menderita. Tetapi dalam sabar yang penuh syukur atas masalah yang ada, lama-kelamaan kita akan dapat bersahabat dengan masalah. Sikap sabar adalah sebagai cara kita untuk mengalahkan diri sendiri.


TENANG
Karena ketidak-tenangan menghadapi masalah seringkali justru menciptakan masalah baru yang lebih bermasalah. Sebab itu orang bijak mengatakan, sikap tenang dapat menyelesaikan banyak masalah.
Mengapa? Ketenangan membuat kita dapat melihat masalah secara jelas dan akal sehat dapat bekerja dengan lebih baik. Ketika kita dapat bersikap tenang, masalah apapun dapat kita hadapi. Walau tidak dapat menyelesaikan secara tuntas, minimal masalah yang ada tak sampai membuat kita hidup dalam tekanan ampai menjadi stress.
Tentu sikap tenang itu tidak akan datang dengan sendirinya. Apalagi dalam hidup kita yang selalu maunya serba cepat atau instan, maka sikap tenang itu perlu dilatih dengan meminjam kejadian sehari-hari yang silih berganti terjadi dalam hidup kita.
Peristiwa keseharian sungguh dapat menjadi guru pembimbing yang terbaik. Guru kehidupan yang selalu mengajarkan pada  kita untuk mengambil hikmah dari setiap kejadian. Jadi jangan takut terhadap masalah, dengan adanya masalah dapat membimbing kita menadi pribadi yang tenang.


BERDOA

Berdoa merupakan doa yang paling untuk menjadi sabar dan tenang. Inilah kekuatan doa. Doa bukan sekadar meminta-minta atau memohon kepada Tuhan untuk memenuhi keinginan kita. Tetapi dalam masalah yang membelit hidup, kita dapat meminjam doa untuk mendatangkan kesabaran dan ketenangan.
Ketika dalam masalah kita berdoa, maka secara otomatis akan menghadirkan energi positif. Dengan demikian, dengan kekuatan positif ini dapat mengusir hawa negatif dari masalah yang kita hadapi.
Andaikan kita sedang menghadapi masalah dengan cara marah-marah saja, itu sama artinya hawa negatif bertemu negatif. Suasana akan menjadi kacau. Bukankah justru akan bertambah masalah? Ketika sedang menghadapi masalah, pilihan yang terbaik adalah sediakan waktu hening untuk berdoa, agar hati menjadi tenang dan kesabaran bangkit.

 Selain ketiga hal diatas, berikut ini adalah cara menghadapi masalah yang bisa kita lakukan:
1.  Siap menerima suatu cobaan
2.  Kalau sudah terjadi, kuncinya adalah ridho/diterima
3.  Jangan mempersulit diri,  “mudahkan urusanmu”
4.  Evaluasi diri (bertaubat)
5. Cukuplah Allah SWT sebagai penolong kita (hanya bersandar kepada Allah SWT)



 Jika ditinjau dari sisi agama islam maka salah satu ciri utama dunia yang tidak akan pernah hilang ialah masalah.Siapapun yang namanya masih hidup di bumi ini pasti akan menghadapi masalah, karena masalah ada di mana-mana, mulai dari kolong jembatan sampai istana kekuasaan. Dari anak-anak hingga kakek-nenek, semua berhadapan dengan masalah. Prinsipnya setiap jiwa memiliki masalah.
Allah Ta’ala sebagai Pencipta Alam Semesta sudah mengetahui dan karena itu juga telah mempersiapkan metode terbaik dalam menghadapi setiap masalah, yakni dengan sabar dan shalat.
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُواْ اسْتَعِينُواْ بِالصَّبْرِ وَالصَّلاَةِ إِنَّ اللّهَ مَعَ الصَّابِرِينَ
“Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.” (QS. Al-Baqarah [2]: 153).
Aid Al-Qarni dalam buku fenomenalnya La Tahzan menuturkan bahwa jika Rasulullah diimpa sebuah ketakutan, maka beliau akan segera melakukan shalat. Suatu waktu beliau berkata kepada Bilal, “Ketenanganku ada pada shalat.”
Lebih lanjut Aid Al-Qarni menjelaskan, “Jika hati terasa menyesak, masalah yang dihadapi terasa sangat rumit dan tiup muslihat sangat banyak, maka bersegeralah datang ke tempat shalat, dan shalatlah.”
KH Abdullah Said, pendiri Pesantren Hidayatullah di Kalimantan Timur pernah berkata bahwa shalat adalah media terbaik seorang Muslim mengadukan segala masalahnya kepada Allah Ta’ala.
Kita banyak menemukan riwayat yang menuturkan bahwa Nabi di kala shalat sungguh sangat thuma’ninah dan bisa dikatakan cukup panjang, utamanya kala beliau shalat sendiri di malam hari. Bahkan Situ ‘Aisyah pernah menuturkan, kaki Rasulullah sampai bengkak karena lamanya shalat beliau.
Semua itu tidak lain karena beliau sedang mengadu, memohon, dan berharap kepada Allah agar segala rusan yang berkaitan dengan umat Islam diberikan jalan, diberikan kemudahan, diberikan keberkahan, sehingga umat Islam bisa menjadi umat terbaik yang mampu menjadi tauladan bagi seluruh umat manusia di muka bumi ini.
Kala kita memohon kepada Allah melalui shalat, tentu sangat tidak elok jika dilakukan dengan tergesa-gesa. Harus tenang dan sabar dalam menjalankannya.
وَأْمُرْ أَهْلَكَ بِالصَّلَاةِ وَاصْطَبِرْ عَلَيْهَا لَا نَسْأَلُكَ رِزْقاً نَّحْنُ نَرْزُقُكَ وَالْعَاقِبَةُ لِلتَّقْوَى
“Dan perintahkanlah kepada keluargamu mendirikan shalat dan bersabarlah kamu dalam mengerjakannya.” (QS. Thaha [20]: 132).
Jadi, shalat sebenarnya bukan semata ritual, ia sumber menyedot dan menyadap kekuatan Ilahiyah untuk setiap jiwa mampu menghadapi masalah dengan tenang, cerdas dan solutif. Sebab dalam shalat ada masa dimana Allah sangat dekat pada seorang hamba, yakni di kala sujud.
“Sedekat-dekat seorang hamba kepada Tuhannya yaitu ketika ia sujud, maka perbanyaklah berdo’a di dalam sujud.” (HR. Muslim).
Dengan demikian mari kita jadikan shalat sebagai media penting dalam hidup kita untuk benar-benar dekat kepada Allah Ta’ala untuk menemukan solusi dari setiap masalah yang kita hadapi. Bukan sekedar ritual dan kurang begitu antusias dalam menjalankannya.
Sabar
Beriringan dengan kala kta shalat, dalam menghadapi masalah kita juga harus bersabar. Menurut Aid Al-Qarni sabar adalah kemampuan jiwa untuk senantiasa berlapang dada, berkemauan keras, serta memiliki ketabahan yang besar dalam menghadapi masalah kehidupan.
Bahkan tidak ada masalah yang tidak bisa diatasi dengan sabar. Dengan bersabar, masalah apa pun, insya Allah akan tersolusikan.
Seberapa pun besar permasalahan yang kita hadapi, tetaplah bersabar. Karena kemenangan itu sesungguhnya akan datang bersama dengan kesabaran. Jalan keluar datang bersama kesulitan. Dan, dalam setiap kesulitan itu ada kemudahan. Karena janji Allah adalah kabar gembira bagi orang-orang yang sabar.
وَلَنَبْلُوَنَّكُمْ بِشَيْءٍ مِّنَ الْخَوفْ وَالْجُوعِ وَنَقْصٍ مِّنَ الأَمَوَالِ وَالأنفُسِ وَالثَّمَرَاتِ وَبَشِّرِ الصَّابِرِينَ
“Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar.” (QS. Al-Baqarah [2]: 155).
Dengan demikian, usah sedih, apalagi putus asa. Biarlah masalah mewarnai hidup kita, apa pun dan sebesar apa pun. Semua itu pasti akan sirna seiring kita memohon solusi kepada Allah dengan sabar dan shalat. Karena jika Allah sudah berjanji, mustahil Allah tidak menepatinya, yakinlah!*

Kesimpulan :

Jangan terlalu memikirkan masalah tersebut

Bila kita terlalu memberikan tumpuan kepada masalah tersebut, anda  rasa apa yang kita dapat?
- Sebenarnya lebih banyak masalah yang kita akan dapat.
Sebenarnya apabila lebih banyak kita memberi tumpuan kepada masalah itu, pemikiran kita menjadi lebih sempit.
Malah kita akan membungkuskan sekali diri kita dengan masalah tersebut.

Bersederhana

Saya mendapati perkara ini benar. Jalan terbaik untuk dilakukan semasa menghadapi sesuatu masalah adalah bersederhana.
Kesederhanaan anak membuang segala kerumitan. Tidak terlalu memikirkan secara kompleks dan tidak juga mengabaikan terus masalah yang dihadapi. Cuma bersederhana.
Bertepatan dengan hadis riwayat Muslim, Rasulullah SAW bersabda: “Telah binasa orang berlebih-lebihan.”
Alhamdulillah, saya telah menjumpai beberapa strategi yang ringkas untuk  menyelesaikan kebanyakan masalah, Insyaallah.
Semoga strategi-strategi yang saya kongsikan ini mampu membantu anda menyelesaikan masalah dalam kehidupan juga

5 Strategi Mudah Dan Berkesan Untuk Menyelesaikan Masalah

1. Fokuskan kepada Penyelesaian

Fokus pada penyelesaian – bukan masalah.
Saintis telah membuktikan bahawa otak  tidak dapat untuk mencari penyelesaian jika kita memberi tumpuan kepada masalah, kerana ia akan mengaktifkan emosi negatif, yang akan menghalang potensi otak untuk menyelesaikan masalah.
Bukan bermakna kita harus mengabaikan masalah, tetapi hanya perlu tahu masalah itu dan kemudian memberi tumpuan kepada cara-cara untuk menyelesaikannya.
Sentiasa tanya diri – Apa yang dapat menjadi penyelesaian?

2. Jangan melihat masalah sebagai sesuatu yang negatif

Masalah yang dihadapi adalah sebenarnya satu peluang.
Ya, satu peluang untuk meningkatkan keupayaan diri menghadapi rintangan serta sebagai satu indicator untuk dimana kita memfokuskan perhatian kita.
Oleh itu hadapilah masalah ini secara tenang dan tanpa ragu kepada Allah. Di saat kita mencari solusi dalam menyelesaikan masalah, di saat itulah sebuah proses pendewasaan hidup akan bermula.

3. Sentiasa berfikiran terbuka

Sangat penting! Sangat penting untuk sentiasa berfikiran terbuka kerana ia akan membuatkan kita sentiasa kreatif untuk mencari penyelesaian masalah.
Jangan terasa “janggal” apabila mengeluarkan idea-idea penyelesaian yang nampak bodoh, kerana selalunya idea-idea bodoh inilah yang akan mencetuskan penyelesaian hebat kepada masalah yang dihadapi.

4. Permudahkan masalah!

Ringkaskan masalah tersebut dengan membuat kesimpulan. Buang semua perincian masalah itu dan menjadikannya lebih besar, lebih luas.
Selalunya kita hidup dengan sentiasa merumitkan segala benda dalam kehidupan dan akhirnya inilah menjadi masalah kepada kita.
Cuba meringkaskan setiap perkara dengan satu penyelesaian yang  mudah
Strategi ini selalunya menjadi!

5. Ubah Cara pemikiran

‘You cannot dig a hole in a different place by digging it deeper.”
Tukar cara pendekatan kita melihat sesuatu masalah tersebut.  Lihatlah setiap perkara dalam sudut yang baru. Walaupun  merasakan ia janggal, pendekatan baru biasanya akan merangsang penyelesaian fresh dan baik


Sumber :
1. http://filsafat.kompasiana.com/2013/12/23/3-cara-menghadapi-masalah-619015.html
2. https://www.facebook.com/notes/aarul/lima-cara-sederhana-menghadapi-cobaan-hidup-oleh-aa-gym/165717043568840
3. http://www.hidayatullah.com/kajian/gaya-hidup-muslim/read/2014/02/25/17170/sabar-dan-shalat-obat-hadapi-masalah.html
4. http://akuislam.com/blog/renungan/strategi-berkesan-menyelesaikan-masalah/

1 komentar:

  1. saya merasa alloh kejam kpda saya.. saya sejak kecil sampai skrng ditimpa bnyk masalah.. saya lg bingung luar biasa.. saya umur 42 thn msh nganggur dan jomblo. dulu thn 2003 saat msh kerja di majalaya bdg saya sering dimutasi, diremehkan teman dan atasan krna otak dan tenaga saya payah, uang sering dipinjam teman teman tp bnyk yg tdk mau bayar, shg saya tdk betah dan mengundurkan diri, nyari kerja lg baru sebentar dipecat krna tdk becus kerja, nyari kerja lg sulit. di kampung saya di prwkerto buka usaha kecil kecilan bangkrut, jualan barang secara online tdk laku laku.. dulu saya di bdg kalau nyari jodoh sering ditolak cewe, diremehkan cewe, dibohongi teman, dimanfaatkan teman, diancam org, dipukul orang dll.. di kampung saya nyari jodoh tambah sulit krna sepi dan cewe yg jarang ada yg cantik, kalau ada yg agak cantik saingannya bnyk.. akibatnya saya selama 15 thn tiap hari marah marah, berkata kotor, susah tidur, kdng banting barang barang, sering berdoa yg buruk buruk dll. apa saya kena gangguan ghaib? dulu kakek dan uwa saya paranormal sakti.. saya sdh 12thn agak rajin ibadah tp nasib tdk berubah.. dulu thn 2003 saat merantau ke bdg saya melamar cewe nama nya nurjanah (ciparay), tp lamaran saya ditolak, saya sampai skrng blm mampu melupakan dia. yg bikin saya cinta mati dg nur krna dia cantik, pendiam, lugu, rajin sholat, tdk matre, jarang keluyuran, dia juga jadi tulang punggung keluarga krna ortu nya petani miskin. saya mengira nur jodoh saya, krna saya kalau ada di dkt dia hidup saya semangat, hati saya damai, tp ternyata dia cewe yg paling sulit saya dapatkan. saya ngejar dia 2 thn (2001-2003) tp saya ditolak habis habisan pdhl dia sdh putus dg pacarnya. saya bilang kpd dia saya tdk akan nikah atau akan bunuhdiri jika dia menolak saya terus, tp dia tetap menolak saya. nur mentang2 cantik shg sombong dan jual mahal. saya pernah diusir sama dia saat saya main ke rumahnya, mungkin dia sdh dipelet cowok lain shg kelakuan nya spt kemasukan jin.. dia memuja mantan cowoknya dan dia meremehkan saya. saya nyari cewe yg lain gagal lg. saya ditolak lagi, dibohongi teman, dimanfaatkan teman dll saat nyari cewe. saya sdh pernah ditolak cewe 7x. bukan krna saya kurang ganteng tp krna saya cupu dan loyo. cewe suka cowo yg jantan atau yg mapan. thn 2005 saat nur sdh nikah dg mantan pacar nya saya sering kirim surat berisi kata kata kasar dan ancaman kpda dia shg dia keguguran 3x krna sakit hati, kemudian thn 2009 dia cerai dg suaminya dan nur mencari cari saya supaya saya melamar dia, tp saya tdk berani datang krna saya yg merusak rumah tangga dia. selain itu saya sdh di kampung tdk merantau ke bdg lagi. tp saya sdh minta maaf kpd nur lewat surat. krna dulu saya lg stres berat krna saya merantau ke bdg sering dijahati org dan sering ditolak cewe. kemudian saya pulang kampung saya nganggur dan jomblo berthn thn. kalau nur bukan jodoh saya, kenapa saya seumur hidup cuma mencintai dia seorg. kpda cewe lain saya tdk pernah bsa mantap.. saya selalu ragu, minder dll.. saya yg berjuang dan berkorban mati matian utk mendapatkan nur, saya tdk dpt apa apa, tp cowok lain yg nyantai malah bsa nikah dg dia. mungkin krna saya cucu paranormal sakti shg nasib saya sial terus. meski saya terus meningkatkan ibadah tp nasib tdk pernah berubah. saya sejak kecil sering dibully teman. ada yg bilang saya bodoh dan lemah, manusia aneh, tdk punya masa depan, tdk berguna dll..saya kalau dihina, ditipu, dipukul, difitnah dll saya msh agak tegar tp saya kalau ditolak cewe, terutama cewe yg sangat saya cintai saya langsung terpuruk.. saya skrng males nyari cewe dan nyari kerja krna trauma. selain itu hati saya dipenuhi kemarahan, kebencian dan dendam.. solusinya bgmana? wassalam..

    BalasHapus