Kamis, 01 Januari 2015

POLA PIKIR TERUS BERTUMBUH

Apa Itu Pola Pikir Terus Bertumbuh?

Pencetus pola pikir terus bertumbuh adalah seorang pakar psikologi dari Universitas Stanford bernama Carol Dweck. Menurut Dweck, growth mindset adalah pola pikir yang melahirkan pandangan bahwa kualitas bersifat dinamis; Kualitas senantiasa berubah seturut waktu; Hari ini seseorang menyandang predikat ‘cerdas’ dan ‘berbakat’, bukan berarti predikat itu ia sandang selamanya.
Pada gilirannya, pandangan itu akan melahirkan sifat haus untuk belajar. Karena kualitas senantiasa berubah, maka satu-satunya kunci untuk menjadi orang yang berkualitas adalah terus-menerus belajar, terus menerus bertumbuh.
Lalu, apa pentingnya pola pikir ini dalam dunia kerja? Untuk menjawab itu, mari kita lihat pandangan dan tindakan apa saja yang lahir dari pola pikir ini

Pandangan

1. Kualitas

Sebagaimana disebutkan sebelumnya, pola pikir growth mindset melahirkan pandangan bahwa kualitas bersifat dinamis alias selalu berubah. Kualitas bukanlah pemberian dari sononya, melainkan diperoleh lewat pembelajaran yang terus menerus.
Nah, karena kualitas (kecerdasan dan bakat) terus menerus berubah, itu artinya siapa saja bisa menjadi orang yang berkualitas. Bukan hanya orang yang secara genetis cerdas yang dapat menjadi orang yang cerdas; Cerdas-tidaknya seseorang bukan tergantung pada faktor genetis, melainkan seberapa rajin ia belajar bertumbuh.

2. Kesuksesan

Orang yang memiliki pola pikir growth mindset memandang bahwa kesuksesan dapat diraih oleh siapa saja; Bukan hanya orang cerdas dan berbakat (secara genetis) saja yang dapat meraih sukses; Semua dapat meraih sukses asalkan tekun belajar dan bertumbuh.

3. Kegagalan

Orang yang memiliki pola pikir growth mindset tidak cemas dan galau hanya gara-gara ia menemui kegagalan. Ini dikarenakan, baginya kegagalan merupakan suatu keniscayaan yang tidak dapat disangkal.
Ia percaya bahwa hidup senantiasa berubah. Hari ini, mungkin dia sudah menyelesaikan tugasnya. Tetapi, itu bukan berarti, besok ia bebas dari tugas. Selama manusia memiliki napas, selalu saja ada kepentingan yang harus dicapai, selalu ada masalah yang harus diatasi.
Menyadari kenyataan ini, orang yang memiliki pola pikir growth mindset menganggap bahwa kegagalan merupakan bukti bahwa kemampuan dan kualitasnya sudah tidak revelan lagi bagi dunia yang terus berubah; Kegagalan merupakan tanda bahwa ia harus memperbarui kualitasnya sedemikian sehingga untuk mengimbangi perubahan dunia.

4. Usaha dan perjuangan

Bagi orang yang memiliki pola pikir growth mindset, usaha dan perjuangan (seperti halnya dengan kegagalan) merupakan suatu keniscayaan. Hal ini dikarenakan mereka percaya bahwa dunia selalu berubah. Karena dunia selalu berubah, kualitas yang mereka miliki hari ini belum tentu cukup untuk mengimbangi perubahan dunia di hari esok.
Nah, untuk mengimbangi perubahan di hari esok, tidak ada jalan lain selain terus-menerus memperbarui kualitas. Cara memperbarui kualitas, ya, dengan berusaha dan berjuang.

Tindakan

1.  Berani

Orang yang memiliki pola pikir terus bertumbuh tidak cemas dan takut saat kualitasnya diuji waktu. Ia tidak cemas dengan perubahan yang dihadapinya. Hal ini dikarenakan, ia sadar bahwa kualitas yang sekarang dimilikinya hanya bersifat sementara. Baginya, tidak ada zona aman di mana ia dapat menetap di sana selamanya. Setiap hari merupakan tantangan yang perlu ditaklukkan.
Lebih dari itu, karena ia berpikir bahwa kualitas (kecerdasan) yang dimilikinya bersifat sementara, ia tidak memiliki beban untuk mempertahankan kualitas itu. Ia tidak memiliki kepentingan untuk mempertahankan predikat ‘cerdas’ yang disandangnya. Ia tidak peduli terhadap penilaian orang ketika mereka mengatahui ternyata kualitas yang dimilikinya tidak sehebat kedengarannya.
Dalam dunia kerja, keberanian seperti ini sangat penting. Dengan keberanian ini, kita tidak takut untuk keluar dari zona yang membuat kita terbuai. Sebagai contoh, suatu saat, atasan kita memuji kecerdasan dan kemampuan kita. Nah, karena kecerdasan kita, ia mempercayakan tugas yang berat kepada kita. Jika kita memiliki pola pikir growth mindset,  kita akan menerima tugas itu tanpa beban. Hal ini dikarenakan, tidak ada beban bagi kita untuk mempertahankan predikat ‘cerdas’ yang kita miliki. Kita tidak takut bahwa, dengan menerima tugas itu, jangan-jangan nanti terbukti bahwa kita tidak memiliki kemampuan untuk menyelesaikannya; Jangan-jangan nanti terbukti bahwa kita tidak layak menyandang predikat ‘cerdas’.

2. Kekurangan

Orang yang memiliki pola pikir growth mindset senantiasa memandang kekurangan sebagai keniscayaan. Dunia selalu berubah, kualitas pun berubah, maka tak heran jika kita memiliki kekurangan. Demikian menurut orang yang berpola pikir growth mindset.
Kekurangan merupakan tanda bahwa kualitas yang ia miliki tidak lagi memadai untuk menghadapi perubahan dunia.
Bagi orang yang berpola pikir growth mindset, yang bisa dilakukan untuk menghadapi kekurangan adalah dengan mengatasinya. Sikap ini merupakan kebalikan dari sikap orang yang memiliki pola pikir fixed mindset. Orang yang berpola pikir fixed mindset mengira bahwa kekurangan merupakan bukti bahwa mereka tidak berkualitas. Akibatnya, mereka malu saat menyadari diri mereka memiliki kekurangan. Dan, karena malu, mereka menutupi kekurangan itu dengan gengsi untuk bertanya dan meminta bantuan orang lain.
Sebaliknya, orang yang berpola pikir growth mindset akan aktif bertanya dan meminta bantuan orang lain saat menyadari ia memiliki kekurangan. Ia tidak memiliki kepentingan untuk menyembunyikan kekurangan itu dari orang lain.

3. Tujuan

Pendorong utama tindakan orang yang memiliki pola pikir growth mindset adalah ‘mengembangkan diri’. Dunia senantiasa berubah, kemampuan dan kualitas yang hari ini dimiliki belum tentu menjadi senjata yang relevan untuk menghadapi hari esok. Nah, menyadari kenyataan ini, orang yang memiliki pola pikir growth mindset terdorong untuk selalu mengembangkan kualitas dirinya.
Dalam dunia kerja, sikap seperti ini sangat penting. Pengembangan diri menjadikan  seseorang selalu siap menghadapi tugas yang berat yang diberikan perusahaan kepadanya.


4. Usaha dan perjuangan

Sebagaimana disebutkan sebelumnya, orang yang memiliki pola pikir terus bertumbuh menganggap bahwa usaha dan perjuangan merupakan keniscayaan. Mereka tidak merasa terbebani manakala harus berusaha keras demi mencapai tujuan.
Predikat ‘cerdas’ dan ‘berbakat’ yang mereka sandang hari ini tidak menjadikan mereka malu untuk berusaha.
Dalam dunia kerja, orang yang memiliki pola pikir ini cenderung lebih tahan banting dibanding orang yang berpola pikir fixed mindset. Bagi orang yang berpola pikir fixed mindset, usaha dan perjuangan adalah cerminan ketidakmampuannya. Celakanya, bagi mereka, ketidakmampuan merupakan hal yang memalukan. Ketidakmampuan merupakan bukti bahwa mereka tidak berbeda dengan kebanyakan orang; Ketidakmampuan merupakan bukti bahwa mereka tidak istimewa.
Nah, karena ketidakmampuan merupakan hal yang memalukan, saat menyadari bahwa mereka tidak mampu, mereka pun akan sangat terganggu. Tugas yang berat, yang memaksa mereka untuk berjuang demi menyelesaikannya membuat mereka kehilangan kepercayaan diri. Akibatnya, mereka pun merasa tidak layak menunaikan tugas itu dan menyerah karenanya.
Sebaliknya, orang yang memiliki pola pikir growth mindset tidak berkepentingan dengan predikat ‘cerdas’ atau ‘berbakat’. Mereka tidak memandang bahwa orang yang cerdas adalah orang yang mampu mencapai kesuksesan tanpa perlu banyak berusaha. Membuktikan bahwa dirinya orang yang cerdas bukanlah fokus perhatian mereka. Fokus perhatian mereka adalah bagaimana cara menghadapi suatu tantangan.
Nah, saat mereka menghadapi suatu tugas yang berat, mereka pun tidak malu jika mereka harus banyak berusaha demi menyelesaikan tugas tersebut. Walhasil, mereka pun lebih tahan banting.


5. Kritik

Orang yang memiliki pola pikir terus bertumbuh tidak pernah terganggu dengan kritik. Mereka justru terbuka dan mengharapkan kritik dari semua orang. Sikap ini sangat bertolak belakang dengan sikap orang yang berpola pikir fixed mindset. Bagi mereka, kritik merupakan perongrong kehebatan mereka. Mengapa? Karena kritik merupakan bukti bahwa kecerdasan, kemampuan, dan bakat yang mereka miliki mengandung titik kelemahan. Kritik sangat mengganggu karena kritik membatalkan predikat ‘berkualitas’ yang disandangnya.
Sebaliknya, bagi orang yang berpola pikir terus bertumbuh, kritik adalah pendukung kemajuan. Karena kualitas terus-menerus berubah, maka seseorang perlu dikritik agar menyadari dan mengetahui apa yang kurang dari kualitasnya . Bagi orang yang berpola pikir terus bertumbuh, kritik adalah PERINGATAN saat mereka lengah. Dengan kritik, seseorang mengetahui apa saja yang harus dilakukannya untuk menyempurnakan kualitasnya.
Dalam dunia kerja, hampir mustahil kita tidak pernah mendapat kritik atas hasil kerja dan usaha kita. Dengan memiliki pola pikir terus bertumbuh, kita akan menanggapi kritik itu dengan senang hati. Hal ini pada akhirnya akan turut serta memengaruhi kinerja kita.
Pandangan dan sikap di atas hanyalah beberapa contoh pandangan dan sikap yang lahir dari pola pikir terus bertumbuh. Tentu masih banyak lagi sikap dan pandangan yang lahir dari pola pikir itu. Jika ditulis semuanya di sini, tentu tidak akan cukup. Yang terpenting, ada alasan mengapa Anda harus memiliki pola pikir terus bertumbuh.
Nah, jika saat ini Anda terjebak pada pola pikir fixed mindset dan bingung harus bagaimana untuk menghilangkan pola pikir itu dan menggantinya dengan pola pikir terus bertumbuh, Anda dapat merenungkan bahwa dunia ini senantiasa berubah. Prinsip kehidupan adalah perubahan. Tidak ada yang tidak berubah di dunia ini kecuali perubahan itu sendiri.
Nah, karena dunia senantiasa berubah, konsekuensinya, kualitas pun harus berubah. Kualitas yang Anda miliki sekarang tentu tidak akan relevan lagi digunakan sebagai alat untuk menghadapi hari esok. Oleh karena itulah, Anda wajib memperbarui kualitas Anda. Anda wajib belajar dan bertumbuh. Anda wajib membekali diri dengan kemampuan, keterampilan, dan pengetahuan yang revelan untuk hari esok.
Dengan menyadari kenyataan di atas, lama kelamaan, di dalam pikiran bawah sadar Anda akan tertanam sistem kepercayaan bahwa segala sesuatu senantiasa berubah, demikian halnya dengan kualitas diri. Pada gilirannya, sistem kepercayaan ini akan menuntun Anda untuk bersikap sebagaimana sikap mereka yang berpola pikir terus bertumbuh.

Sumber :
1. http://aquariuslearning.co.id/terus-bertumbuh-mindset-sukses-yang-wajib-anda-miliki/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar