Kamis, 26 November 2015

AMONG TAMU


Among tamu adalah beberapa orang yang bertugas mengemong atau mendampingi para tamu undangan dalam sebuah acara pesta, baik itu pesta resepsi pernikahan maupun pesta lainnya. Dengan demikian, among tamu artinya perwakilan dari tuan rumah yang memiliki hajat yang bertugas menyapa, menemani para tamu undangan agar merasa lebih nyaman saat menghadiri pesta yang dilaksanakan.
Definisi among tamu tersebut selaras dengan etika among tamu saat melaksanakan perannya. Dimana, cara among tamu dalam menjamu dan mendampingi para tamu undangan dirasakan sangat penting. Para among tamu harus memiliki tata bahasa dan etika sopan santun dalam menyambut para tamu undangan, agar tamu undangan yang hadir tidak merasa diabaikan atau merasa sendirian itulah fungsi among tamu yang sebenarnya.
Tugas among tersebut nampak mudah, namun sebenarnya cukup berat. Karena among tamu harus bergerak gesit dalam menyambut, menyapa dan menjamu tamu yang datang silih berganti. Agar mempermudah tugas among tamu dan fungsi nya terlaksana dengan baik, yakni membuat tamu undangan merasa nyaman dalam pesta yang dilaksanakan. Sebaiknya tuan rumah memilih dan mengembankan tugas among tamu kepada perwakilan beberapa komunitas yang diikuti, misalnya ada among tamu perwakilan dari kantor, perwakilan dari LSM, perwakilan dari teman alumni sekolah dan lain-lain. Maka jumlah among tamu disesuaikan dengan kebutuhan berapa banyak komunitas yang dimiliki sang punya hajat.
Untuk mempermudah dalam penyambutan para tamu undangan, posisi among tamu sebaiknya berada di depan dan mengenakan seragam among tamu sehingga mudah untuk dibedakan dengan yang lain. Among tamu wanita memiliki kelengkapan baju among tamu yang lebih complicated dibanding dengan among tamu pria. Baik itu among tamu adat jawa maupun among tamu sunda biasanya menggunakan kebaya among tamu bagi wanita dan beskap among tamu  bagi pria.


Mengatur flow tamu saat memasuki ruangan. Bekerja sama dengan pihak photographer dan acara dalam mengatur Pemotretan Pengantin dengan tamu VIP (jika ada).
CATET: memastikan para among berada di tempat sbelum acara dimulai dan posisi para among serta membriefing tugas mereka


Mengkoordinasikan dengan pemangku hajat dan seksi undangan tentang rencana kehadiran tamu VIP.
Menentukan petugas among tamu untuk mendampingi tamu VIP.
Menjemput, mengantar, dan mendampingi tamu VIP menuju pelaminan untuk memberikan ucapan selamat.
Mengarahkan tamu ke tempat jamuan khusus VIP.
Menempatkan tamu serta memfasilitasinya.
Mengatur tugas penerima tamu sesuai dengan sektornya.
Mengkoordinasikan dengan seksi angkutan tentang penjemputan tamu khusus (bila diperlukan).



Sekitar setengah jam kemudian, muncul seorang pria berbusana hitam-hitam, menyandang tas warna coklat terbuat dari kelapa utuh, kumis dan jenggotnya tipis berwarna putih, ujung alisnya pun putih,. Dia memberi aba-aba kepada para among tamu yang sudah berseragam untuk mengatur barisan. Rupanya pengantin akan segera memasuki ruangan. Suasana hening sejenak.

Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/sudung_sajalah/ki-lengser-kesan-unik-dari-nikahan-sunda_552e46dd6ea834d8388b4572

Minggu, 02 Agustus 2015

Peribahasa


1. Orang yang tidak mengejar apa-apa akan mendapatkan segalanya. Dan ketika ia membuang ego, alam semesta itulah yang akan menjadi egonya. "Edwin Arnold"

Selasa, 05 Mei 2015

WAWANCARA

Bagaimana cara melakukan kegiatan wawancara dengan baik dan benar? serta aspek apa saja yang perlu di perhatikan saat kita hendak melakukan proses wanwancara? Dan Bagaimana cara membuat laporan hasil wawancara itu? mari kita simak uraian berikut ini.

Kunci wawancara yang baik “memungkinkan sumber berita mengatakan apa yang sebenarnya dipikirkannya, bukan memikirkan apa yang hendak dikatakannya” (Mike Fancher, wartawan Seattle Times dalam Kusumaningrat, 2005: 189).


Perlu Anda pahami, wawancara merupakan salah satu dari empat teknik pengumpulan informasi, yakni observasi langsung dan tidak langsung; pencarian melalui catatan publik dan partisipasi dalam peristiwa.

 
Kegiatan wawancara sebenarnya menjadi efektif dan efisien apabila Anda mengetahui teknik dan rencana wawancara dengan benar. Teknik wawancara bermacam-macam. Jika Anda melakukan wawancara terhadap seseorang, Anda dapat memakai teknik individual atau perorangan. Kegiatan wawancara ini bisa sedikit berbeda tergantung pada orang, tempat, waktu, dan hal yang dibicarakan.
Sebelum melakukan wawancara perhatikan hal berikut.
1. Menghubungi orang yang akan diwawancara, baik langsung maupun tidak langsung dan pastikan kesediaannya untuk diwawancarai.
2. Persiapkan daftar pertanyaan yang sesuai dengan pokok-pokok masalah yang akan ditanyakan dalam wawancara. Persiapkan daftar pertanyaan secara baik dengan memperhatikan 6 unsur berita, yaitu 5W + 1H. Pada saat kegiatan wawancara berlangsung usahakan tidak terlalu bergantung pada pertanyaan yang telah disusun.
3. Berikan kesan yang baik, misalnya datang tepat waktu sesuai perjanjian.
4. Perhatikan cara berpakaian, gaya bicara, dan sikap agar menimbulkan kesan yang simpatik.

Pada saat wawancara Anda perlu memperhatikan pegangan umum pelaksanaan wawancara berikut ini.
1. Jelaskan dulu identitas Anda sebelum wawancara dimulai dan kemukakan tujuan wawancara.
2. Mulai wawancara dengan pertanyaan yang ringan dan bersifat umum. Lakukanlah pendekatan tidak langsung pada persoalan, misalnya lebih baik tanyakan dulu soal kesenangan atau hobi tokoh. Jika dia sudah asyik berbicara, baru hubungkan dengan persoalan yang menjadi topik Anda.
3. Sebutkan nama narasumber secara lengkap dan bawalah buku catatan, alat tulis, atau tape recorder saat melakukan wawancara.
4. Dengarkan pendapat dan informasi secara saksama, usahakan tidak menyela agar keterangan tidak terputus. Jangan meminta pengulangan jawaban dari narasumber.
5. Hindari pertanyaan yang berbelit-belit.
6. Harus tetap menjaga suasana agar tetap informatif. Hormati petunjuk narasumber seperti “off the record”, “no comment”, dan lain-lain. Hindari pertanyaan yang menyinggung dan menyudutkan narasumber.
7. Harus pandai mengambil kesimpulan, artinya tidak semua jawaban dicatat.
8. Beri kesan yang baik setelah wawancara. Jangan lupa mohon diri dan ucapkan terima kasih dan mohon maaf!
9. Selain itu, kita harus mengetahui betul apa tujuan wawancara.


Orang yang tak ingin berbicara, orang yang berbicara tanpa ada isinya, dan orang yang berbicara dengan kata-kata terselubung tidaklah mudah dibuat berbicara. Menanyai orang untuk mendapatkan informasi yang jelas serta merinci perlu pengetahuan dan juga, dan terutama, keahlian, kelihaian, bahkan kecerdikan. Dalam praktek jurnalisme, wawancara adalah seni.

10 RAHASIA DAPUR

1] Menumbuhkan rasa percaya
Setiap wawancara adalah pertandingan. Pewawancara selalu menempatkan diri dalam posisi inferior karena dialah pihak yang meminta. Agar menjadi pertandingan persahabatan, lawan bicara harus didekati secara halus. Dihubungi pertama kali secara tertulis lebih nyaman ketimbang lewat telepon. Penting sekali meyakinkan narasumber betapa berharganya testimoninya dan menjamin bahwa tentu saja, apa pun yang dikatakan takkan dipublikasikan tanpa seizinnya.

2] Mempersiapkan diri sematang-matangnya
Cara menanyai pejabat, pegawai negeri, kepala perusahaan, atau penulis tidaklah sama. Tetapi, siapa pun narasumbernya, wawancara akan membuahkan hasil hanya jika dipersiapkan dengan cermat.

Untuk keperluan tujuan wawancara yang pertama, Anda tentu menggali hal-hal yang mengungkap latar belakang peristiwa dan akibat yang ditimbulkan. Caranya dengan mewawancarai pihak kepolisian serta satpam di sekitarnya dan beberapa saksi mata. Dalam hal ini tidak lupa juga meminta tanggapan sumber berita yang memiliki keahlian untuk mengurai teknologi bahan peledak yang digunakan.

Membaca kliping berita tentang peristiwa serupa dapat memberikan inspirasi untuk menyusun pertanyaan. Demikian pula dengan membaca ensiklopedia untuk mencari tahu arti istilah TNT (trinitrotuluene), sebelum melakukan wawancara untuk minta keterangan dari ahli bom dan pakar laboratorium forensik Polri yang menganalisis peristiwa serupa selama ini.

Untuk keperluan tujuan wawancara yang kedua, penggalian berita lebih ditujukan pada hal-hal yang sifatnya memiliki unsur human interest guna menggugah empati pembaca, seperti latar belakang korban, kisah anak yang ditinggalkan ibu yang menjadi korban, dan sebagainya.

Kesalahan yang paling umum dijumpai pada banyak wartawan, aplaagi wartawanpemulaadalah kurangnya persiapan sebelum melakukan wawancara. Akibatnya, ketika terjun kelapangan untuk menemui sumber berita, wartawan tersebut sering kurang memiliki kedalaman dalam menyusun pertanyaan atau mengajukan pertanyaan yang seharusnya tidak perlu, karena bentuk pertanyaannya terlalu standar, sehingga membuang waktu yang berharga bagi kedua belah pihak.

Kurangnya persiapan membuat Anda kurang menguasai persoalan dan kurang pula penghargaan yang diperoleh dari sumber berita. Jika ini yang terjadi, maka Anda menghadapi sebuah awal kerja yang tidak menguntungkan.

Mempersiapkan diri sebelum wawancara mutlak hukumnya, bahkan untuk pergi ke sebuah acara pun. Anda harus memperhitungkan:

1. Siapa saja yang hadir?
2. Adakah mereka bisa menjawab hal-hal yang ingin diketahui?
3. Jika tokoh “Si Polan” hadir, apa yang bisa ditanyakan kepadanya?
 


3] Memilih strategi yang tepat
Ada 3 jenis wawancara yang hasilnya tidak sama:
Wawancara terarah: mengajukan pertanyaan yang amat merinci dan menolak ketika mulai melantur atau menjawab dengan samar. Metode ini sangatlah agresif, berlaku untuk format singkat, tipe vox pop: 3 pertanyaan, 3 jawaban, masing-masing 5 baris.


Wawancara tidak terarah: mengajukan pertanyaan introduksi yang sangat terbuka dan membiarkan narasumber bermonolog sesuka hati. Gaya mengalah ini berguna untuk mengorek kepribadian lawan bicara jika kita tidak mengetahui apa pun tentang dirinya. Tapi, jarang menghasilkan informasi. 


Wawancara semi-terarah: adalah yang paling sesuai dengan praktek jurnalisme. Mengajukan secara silih-berganti pertanyaan terbuka dan tertutup, pertanyaan umum dan terperinci. Gaya selang-seling ini memancing tanggapan, memudahkan dialog, membangun rasa berbagi, bahkan hubungan kerjasama.


4] Memilih tempat yang tepat
Jangan pernah mewawancarai orang di sembarang tempat.Tempat-tempat umum, terutama bar atau restoran, harus dihindari. Suara sekitar menganggu perbincangan dan kehadiran orang lain dapat mengganggu narasumber. Pilih tempat yang sepi, tenang, sebaiknya kantor atau ruang duduk. Tempat umum bisa cocok untuk berbincang secara informal dengan “saksi kedua” atau informan tertentu yang identitasnya takkan ditebak orang.

5] Memilih nada yang tepat
Wawancara merupakan pertandingan, tapi bukan pertandingan tinju. Sebaliknya, ini ajang face to face yang bersifat ambigu dan di mana masing-masing berupaya memikat lawan bicaranya. Sikap agresif dari pewawancara sama saja bertindak kontra-produktif. Dengan bersikap sengit, anda takkan mendapatkan pengakuan atau curahan perasaan apa pun. Yang diwawancarai bukanlah musuh dari yang mewawancarai. Tujuannya bukan memprovokasi, bertarung, atau membantai. Tujuannya menjalin hubungan yang dilandasi sikap saling hormat selama diskusinya berlangsung. Nada yang tepat adalah nada netral, toleran, atau baik hati. 

6] Menguasai cara bertanya

Kita takkan menumbuhkan rasa percaya lawan bicara dengan pertanyaan bias, bermakna ganda, atau di luar pokok bahasan. Cara yang baik membawakan wawancara: menyusun pertanyaan yang jelas, terperinci, setiap kata dipertimbangkan, dan dikemukakan dalam urutan logis seputar persoalan utama. Dan yang isinya konsisten dan bernalar sehingga narasumber tahu bahwa pewawancara menguasai tema atau materi pembahasan dengan baik. Karena inilah “panduan wawancara” yang sudah dirumuskan sebelumnya menjadi penting, yaitu agar bisa tetap memegang kendali diskusinya kendati jawaban narasumber cenderung “melenceng”.


7] Mengajukan pertanyaan yang tepat
Pertanyaan yang baik adalah: yang jelas, terperinci, mudah dipahami, netral, disusun sedemikian rupa sehingga tidak memuat jawabannya. Namun, memuat makna yang cukup dalam agar jawaban nantinya membuat pewawancara semakin maju mendekati apa yang ingin diperoleh dari narasumber. Bisa berupa “sub-pertanyaan”. Untuk mengajukan “sub-pertanyaan” yang tepat pada waktu yang tepat, maka materi harus dikuasai sepenuhnya oleh pewawancara. Akan berhasil, seiring dengan pertanyaan-pertanyaan yang dilontarkan. Mulai dari berbagai pertanyaan yang paling sederhana dan akhiri dengan berbagai sub-pertanyaan yang lebih kompleks.


8] Menolak sensor diri
Ada kalanya pertanyaan bagus menyebabkan seseorang menghindar atau menolak untuk menjawab. Tapi pewawancara janganlah menyerah. Sebagai “pencari kebenaran”, ia dituntut untuk bertanya kembali, dengan sopan dan tenang, secara jelas, setidaknya satu kali. Apabila pengulangan pertanyaan itu masih tidak membuahkan hasil yang lebih baik, penolakan narasumber tersebut menjadi fakta gamblang… yang harus dilaporkan kepada pembaca.


9] Mentranskrip tanpa mengubah
Dengan merekam wawancara, wartawan terlepas dari tuntutan mencatat secara kontinyu, dan memberi jaminan pada narasumber bahwa perkatannya takkan terdistorsi. Tapi alat rekam hanya digunakan seizinnya dan wartawan harus bersedia mematikannya jika diminta. Demi sopan-santun rekaman juga kita hentikan atas inisiatif sendiri, jika pembicaraan terpecah, misalnya akibat panggilan telepon. Menggunakan alat rekam bukan berarti terbebas dari membuat catatan, sepanjang diskusi, khususnya mengenai hal-hal yang takkan ada dalam rekamannya: saat tersenyum, meringis, ragu-ragu, gerak-gerik tanpa sadar… Persoalan apakah perkataan tertentu harus dihapus pada saat transkripsi nantinya perlu dibahas di akhir wawancara.

10] Menyimpulkan tanpa ambiguitas
Walaupun semua aturan main sudah ditentukan sebelumnya, untuk menghindari salah paham, di akhir wawancara wartawan harus memastikan kepada narasumber bagaimana penuturannya itu akan disajikan. Dipublikasikan secara utuh dalam bentuk “tanya-jawab”, sebagian saja dalam bentuk cuplikan bebas atau ditentukan atas kesepakatan bersama, atau dengan syarat boleh dibaca sebelum terbit, dan lain sebagainya. Wartawanlah yang memutuskan, asal mengatakannya terus-terang kepada narasumber.


Penyajian Atau Pembuatan Laporan Hasil Wawancara
Hal-hal yang harus diperhatikan agar tulisan hasil wawancara menarik bagi para pembaca adalah:
1. Kata-kata yang diucapkan narasumber hendaknya ditulis apa adanya. Hal ini akan membuat cerita tersebut hidup. Seolaholah narasumber langsung bercerita pada setiap pembaca. Keterangan mengenai keadaan sekitar narasumber membantu pembaca untuk melihat narasumber ketika diwawancarai.
2. Kejadian-kejadian, keterangan-keterangan, dan pendapatpendapat yang diberikan narasumber mempunyai bobot terhadap tulisan, namun usahakanlah agar lebih jeli dalam penyampaiannya.
3. Wawancara menjadi efektif jika tujuan pewawancara jelas, yaitu untuk memberi informasi, hiburan, bimbingan praktis, atau laporan.
4. Penyajian hasil wawancara sebenarnya tergantung pada pewancara, bisa berupa narasi, dialog, esai, deskripsi, dan sebagainya.
 


Sejarah Singkat Wawancara

Teknik wawancara dikenal pada abad ke-19, ketika pertama kalinya sebuah wawancara disajikan sebagai suatu karya jurnalistik oleh James Gordon Bannet pada 1836. Namun semua koran di London mencemoohkannya, karena dinilai cuma bualan yang merendahjkan praktik jurnalistik. Di Amerika Serikat, pada 1700-an, awal tumbuhnya persuratkabaran, wartawan negara itu belum menjadikan wawancara sebagai faktor penting praktik jurnalistik. Presiden Lincoln yang terkenal itu sering bercakap-cakap dengan wartawan, namun tidak pernah wartawan tersebut mengutip percakapan mereka. Charles Nordhhoff, Redaktur Pelaksana The Evening Post, New York menulis percakapannya dengan Presiden Andrew Johnson, namun tulisannya itu tidak pernah dimuat oleh pemimpin redaksinya.


Baru pada abad ke-20, praktik wawancara diakui dan mencapai puncaknya. James Reston, Bob Woodward dan Carl Bernstein menelurkan karya jurnalistik yang hebat berdasarkan wawancara mereka. Era interview journalism berlanjut sampai sekarang bahkan wawancara dianggap sebagai tulang punggung pekerjaan jurnalistik serta kemampuan dan keterampilan yang mutlak dimiliki wartawan.



3. Jenis Wawancara

3. 1 Menurut Caranya

3. 1. 1 Cara Wawancara Tatap Muka
Wawancara ini dilakukan dengan cara berhadap-hadapan yang memungkinkan penggalian informasi lebih dalam dan luas, karena sebelumnya dilakukan perjanjian dengan sumber berita, topik dan fokusnya sudah dirancang, bahkan kesempatannya pun lebih khusus, baik tempat maupun waktu yang disediakan.

3. 1. 2 Cara Wawancara Melalui Telepon
Ini dilakukan untuk mengkonfirmasi dan mengejar deadline. Percakapannya sangat singkat dan umumnya sumber berita sering menolak untuk menjelaskan setiap pertanyaan secara panjang lebar, kecuali sumber berita sudah akrab dan biasa menjadi sumber berita si pewawancara. Dibandingkan dengan wawancara tatap muka, wawancara telepon lebih terbatas, pewawancara tidak bisa melihat langsung mimik lawan bicara, padahal mimik dapat menyiratkan bahasa tbuh seseorang tentang kebenaran yang diucapkannya.


3. 1. 3 Cara Wawancara Kelompok
Wawancara ini dilakukan lebih dari satu orang sumber berita dalam satu kesempatan. Kesempatan seperti ini biasanya muncul ketika terjadi peristiwa bencana alam atau kriminalitas, namun bisa juga untuk keperluan menulis feature keluarga yang berhasil



3. 2 Menurut Tujuannya

3. 2. 1 Tujuan Berita Kutipan (Quote Story/ Talking News)
Berita kutipan adalah berita yang berisi pernyataan-pernyataan yang diucapkan seseorang atau beberapa orang sumber berita yang bidang keahlian, pengetahuan, atau keadaan pribadinya memberi makna pada pernyataan-pernyataannya.


3. 2. 2 Tujuan Berita Wawancara
Berita yang didasarkan pada wawancara adalah berita yang faktanya dikumpulkan melalui proses wawancara. Dalam hal ini wartawan bertanya dan sumber berita menjawab. Perbedaan wawancara untuk berita kutipan dengan berita wawancara terletak pada tekanan beritanya. Berita kutipan fakta-faktanya didapat dari hasil wawancara, tetapi tekanannya bukan pada faktanya, tapi pada penilaian dan validitas sumber berita,yaitu keahliannya.


Proses Wawancara Profil Pribadi
Wawancara profil pribadi berada di tengah-tengah antara wawancara berita, yang memerlukan keterangan ahli dan awwancara kelompok yang membutuhkan pandangan dan sikap sejkumlah responden.
Umumnya wawancara profil pribadi dilakukan dengan tokoh terkenal atau selebritas. Detail yang sifatnya intim tentang sosok terkenal itu disajikan kepada pembaca demi kepuasan pembaca yang selalu menyenangi tokoh terkenal dan ingin mengetahui segala hal tentang tokoh terkenal tersebut.
Tapi tekanan dalam ketiga wawancara tersebut tidak sama. Wawancara berita maupun wawancara kelompok berusahja mencari tahu pendapat narasumber tentang sesuatu masalah atau topik atau peristiwa. Wawancara profil pribadi berusaha mencari tahu hal-hal seputar diri narasumber sendiri, terutama hal-hal yang membuat dia bisa menjadi orang terkenal dan bagaimana kisahnya sampai ia mencapai kedudukan sebagai orang terkemuka.
Pembaca juga memiliki minat lain dalam membaca hasil wawancara profil pribadi ini: dalam membaca berita atau tulisan tentang sosok pribadi terkenal, pembaca biasanya menghubungkan sifat-sifat dan kisah kehidupan tokoh terkenal atau selebriti tersebut dengan harapan menemukan sesuatu di dalamnya yang akan membantu dia mencapai sukses dalam hidupnya sendiri.
Dalam semua teknik pengumpulan berita, tidak ada teknik yang paling tepat untuk mengungkapkan siapa dan apa seseorang itu selain teknik wawancara profil pribadi. Dalam berita hasil wawancara profil pribadi, seorang wartawan membantu narasumber menunjukkan orang macam apa dia sebenarnya melalui caranya berbicara, bersikap dan bertindak.
Dalam wawancara profil pribadi, tokoh terkenal atau orang yang hanya menarik itu dibiarkan mengatakan dengan kata-katanya sendiri apa yang disukai atau tidak disukainya,m sikapnya tentang makanan atau tentang keadaan masyarakat sekarang atau tentang jalannya pemerintahan, tentang harapan-harapan dan antusiasmenya, tentang kekecewaannya dan sebagainya. Apa yang dikatakan dan bagaimana sosok ini mengatakannya membuat khalayak pembaca merasakan seakan-akan sosok ini berhadapan dengan mereka.

Menghadapi Penolakan Sumber Berita

Hal mengecewakan yang bakal Anda alami sebagai wartawan adalah penolakan oleh sumber berita yang hendak diwawancarai. Penolakan ini mungkin karena sumber berita tidak ingin menjadi saksi suatu peristiwa yang menyebabkan ia dipanggil ke kantor polisi atau ke pengadilan, atau mungkin juga karena takut mendapat teguran dari atasannya jika ia seorang pejabat atau karyawan, dan sebagainya.

Anda harus ingat, kewajiban wartawan di jagad raya ini sama: menemukan fakta yang harus diberitakan demi kepentingan umum! Dalam situasi seperti tadi, Anda tidak boleh menyerah. Anda harus yakin, jika seseorang secara sengaja menghindari wartawan dengan tidak menjawab telepon, menutup telepon, atau main petak umpet dengan wartawan, sesungguhnya orang tersebut akan rugi sendiri, karena sebagai wartawan, Anda juga diwajibkan memasukkan dalam berita Anda bahwa sumber berita menolak diwawancarai atau menolak berbicara. Selanjutnya, pembaca akan menarik kesimpulan sendiri tentang sebab-sebab penolakan tersebut.

Oleh sebab itu, Anda harus memberi tahu juga kepada sumber berita bahwa penolakannya itu juga akan Anda beritakan. Pemberitahuan demikian biasanya akan mengurungkan niat sumber berita untuk tetap bungkam.

Sumber berita terkadang melakukan penolakan karena takut pernyataannya ditangkap atau dikutip secara keliru seperti yang ia baca dan saksikan di media massa. Untuk menghadapi hal ini, Anda harus memperlihatkan sikap yang menesankan kepercayaan pihak sumber berita. Cara melakukan pendekatan pun sangat menentukan dalam membuat sumber berita berbicara.

Katakanlah kepada sumber berita bahwa tujuan mewawancarai dia didasari itikad baik dan niat mencari keterangan secara akurat dan berimbang. Jika Anda berhasil meyakinkannya, maka sumber berita tersebut akan berterima kasih karena akhirnya ia dapat berbicara kepada seseorang yang menaruh simpati terhadapnya dan memberikan kesempatan kepadanya untuk berbicara menurut versinya sendiri tanpa menjelaskan fakta yang sebenarnya.


Perilaku yang suka menggertak dan membual sering ditemui wartawan di lapangan. Beruntung jika Anda memiliki sedikit informasi yang tidak diharapkan oleh sumber berita tersebut. Dengan memasukkan informasi ini secara cerdik ke dalam wawancara, Anda dapat membendung nafsu sumber berita untuk menggertak dan membual. Namun sebaliknya, jika Anda tidak memiliki penghetahuan untuk menggertak sumber berita, Anda akan membuka front melawan pernyataan dengan pernyataan. Selamat bertugas!


Sumber :
1. http://www.24hdansuneredaction.com/id/presse/15-teknik-teknik-wawancara/ 
2. https://hamz1624.wordpress.com/tips-trik/etc/cara-wawancara-dengan-baik-benar-efektif/ 
3. http://belajaryox.blogspot.com/2013/02/teknik-mewawancarai-narasumber-dalam.html
4. http://www.jobloker.co.id/id/saran-kami/untuk-perusahaan
5. http://orangradio.blogspot.com/2013/06/tips-melakukan-wawancara-hebat.html

Senin, 27 April 2015

MEMULAI BISNIS

Salah satu aset terbaik startup yang bisa dibagikan kepada entrepreneur lain adalah nasehat dari mereka yang sudah sukses menyelesaikan masalah yang sama yang sedang mereka hadapi.
Dalam artikel ini, ada enam pemilik bisnis yang akan membagikan pengalaman dan pelajaran yang mereka sudah pelajari.
Tips Bisnis Startup: “Ide”
DON’T get too hung up on “the idea. Jangan terlalu terpaku pada “Ide”. Ide memang dibutuhkan, tapi hanya akan berpengaruh sebesar 1% terhadap keseluruhan kesuksesan Anda. Ke-99% yang lain adalah saat Anda mengeksekusi ide tersebut. Jika Anda tidak mengeksekusi atau gagal melakukannya dengan benar, maka ide tersebut tidak akan berarti apa-apa.
DON’T worry about copy cats Jangan takut terhadap copy cat. Jika Anda tidak paranoid bahwa akan ada seseorang yang mencuri ide Anda, maka mungkin ide Anda memang tidak sebagus itu.
DON’T plan to sell to everyone. Jangan mencoba untuk menjual ke semua orang. Jika Anda berencana untuk menjual kepada semua orang, maka Anda akan sulit untuk menjualnya kepada siapapun.
DO understand the power of niche market. Pahamilah kekuatan pasar niche.
DO be open to criticism. Terbukalah pada kritik yang datang. Untuk setiap ide yang ada, seseorang akan menyukainya, seseorang lain mungkin tidak, dan bahkan akan ada yang mengira Anda gila karena mengeluarkan ide tersebut.
DO patent good ideas.Patenkan ide yang menurut Anda bagus. Jika itu memang produk atau konsep yang benar-benar baru, temukan bagaimana cara memproteksinya sebagai hak intelektual Anda.
Tips Bisnis Startup: Seni Menjalankan Bisnis Yang Baik
DON’T choose just anyone to start your business with. Jangan sembarang memilih orang untuk memulai bisnis Anda. Jika Anda memiliki partner, bersikap jujurlah pada mereka, apakah Anda merasa mereka adalah tim yang tepat atau bukan. Ini jauh lebih besar daripada mengukur kapabilitas mereka, Anda juga harus mempertimbangkan nilai, motivasi, dan temperamen yang mereka miliki.
DON’T rely solely on textbook knowledge. Jangan tergantung sepenuhnya pada pengetahuan dari buku. Membaca buku dan artikel tentang start-up adalah awal yang baik, tapi scenario yang ada hanya berjalan di dalam buku, dan studi kasus juga hanya beberapa pengecualian. Gunakan semua literatur untuk mendapat dasarnya, lalu belajar sambil melakukannya, belajarlah dari pengalaman.
DON’T underestimate the power of research. Jangan meremehkan kekuatan riset. Cari sebanyak mungkin informasi tentang pasar Anda. Risetlah kondisi pasar, keadaan competitor Anda, lalu gunakan pengetahuan Anda sebagai kerangka berpikir.
DO negotiate. Bernegosiasilah, mulai dari mengirimkan barang dengan Fed Ex sampai membangun website Anda sendiri dengan tim kreatif, semuanya adalah negosiasi.
DO understand your vendors’ policies as well or better than they know them. Pahamilah perjanjian dengan vendor Anda sebaik atau lebih baik dari mereka mengetahuinya. Kadangkala itu akan membuat perbedaan dari kesuksesan yang besar dan kegagalan besar.
DO hire the best attorney and best accountant you can find. Pekerjakan pengacara dan akuntan terbaik yang bisa Anda temukan. Seberapapun Anda membayar mereka akan layak dan bisa membantu menghemat uang Anda pada akhirnya.
DO use as much technology as you can to make your life easier. Gunakan sebanyak mungkin teknologi untuk membuat hidip Anda lebih mudah. Jika teknologi tersebut tidak dapat membuat hidup menjadi lebih mudah, maka hal itu tidak dibutuhkan.
Tips Bisnis Startup: Membentuk Attitude yang Cocok untuk Startup yang Sukses
DON’T take business performance personally. Jangan jalankan bisnis Anda berdasarkan perasaan personal. Pada saat ini Anda tidak bisa hidup secara emosional, berdasarlah pada bagaimana bisnis Anda berjalan.
DON’T stress over things beyond your control. Jangan merasa stress tentang hal-hal yang tidak bisa Anda control. Tidak ada yang pernah berjalan sesuai rencana.
DON’T take business mistakes too hard. Jangan terlalu memikirkan kesalahan bisnis Anda. Anda memang akan membuat banyak kesalahan, tapi orang-orang pintar belajar dari kesalahan tersebut dan menggunakan pelajaran yang didapat untuk menjalankan bisnis mereka dengan lebih baik.
DO consult those you trust for support.. Berkonsultasilah pada orang-orang yang Anda percaya. Kelilingilah diri Anda dengan mereka yang lebih pintar dari Anda dan dengarkan apa yang mereka katakan.
DO always underestimate. Selalu taksir rendah hasil yang akan Anda dapat. Hanya akan ada kurang dari 1% dari pasar atau audiens yang akan menggubris Anda. Jika lebih dari itu, Anda hanya beruntung!
DO listen to your gut. Dengarkan kata hati Anda. Jika Anda berpikir tidak mungkin bisa melaksanakannya, mungkin memang tidak bisa dilakukan.
DO remember Selalu ingat: “Tidak ada resep dan cara ajaib untuk mencapai kesuksesan.”
Tips Bisnis Startup: Tentang Keuangan
DON’T expect to profit too fast. Jangan berharap untuk mendapatkan keuntungan begitu Anda mulai. Jika Anda membiayai bisnis Anda sendiri, bersiaplah untuk tidak mendapat keuntungan finansial apapun dalam waktu dekat.
DON’T think that spending more equates to better quality. Jangan berpikir bahwa mengeluarkan lebih banyak biaya akan menghasilkan kualitas yang lebih baik.
DON’T underestimate any costs. Jangan remehkan biaya apapun yang akan Anda keluarkan. Selalu bersiap untuk mengeluarkan lebih banyak biaya dari perencanaan Anda.
DO live and do business within your means. Jalankan bisnis apa adanya. Semakin kecil kebutuhan Anda, makin bagus. Sebuah kantor dengan pemandangan memang bagus, tapi sebuah basement tanpa jendela juga harus bisa digunakan.
DO have a cash reserve. Milikilah cadangan dana. Meminta investasi dari investor terlalu awal adalah kesalahan yang perlu dihindari.
DO reflect. Refleksikan diri Anda. Menjalankan bisnis bukan selalu soal uang. Ketahuilah apa kelebihan yang Anda miliki sekarang, apakah uang, waktu atau kesehatan spiritual. Kadangkala Anda harus menghabiskan lebih banyak waktu dan tenaga. Sering juga Anda harus menghabiskan lebih banyak waktu untuk mendapat harga yang lebih baik.
Nasehat terakhir:
Sebagai potongan nasehat terakhir, hal terpenting adalah memilih tim yang tepat untuk memulai sebuah bisnis yang baik, “memulai sebuah bisnis bisa sangat emosional dan penuh stress, dan akan ada beberapa waktu dimana orang-orang akan menunjukkan sikap terburuknya. Jika Anda bisa melewati tahap itu, maka mungkin Anda sudah memilih kolega yang tepat. Jika Anda tidak yakin, maka tanyakan pada diri sendiri, apakah Anda benar-benar mengetahui siapa partner Anda dan siap mengambil langkah yang besar.”

Rabu, 15 April 2015

RUMUS 13 - PROFESSOR FRAMEWORK

//CONCEPT
1. First Taste (Coba selesaikan kasus real lalu daftar semua kesulitannya)
2. People Advice (Bisa dari internet atau personal secara langsung)
3. 5W 1H (What When Where Who Why and How)
4. Target Criteria:
    a.) How Good do you want to be or need to  be?
    b.) What are you going to be able to do as your skill increase
    c.) What does done look like
5. Blue Print
    a.) How to Practice/ How To Do It
    b.) Deconstruct skill into smaller subskills
    c.) Choose your 3 priority and 2 support sub skill

//STUDY
6. Study 1
7. Study 2
8. Study Priority SubSkill 1
9. Study Priority SubSkill 2
10. Study Priority SubSkill 3
11. Study Support SubSkill 1
12. Study Support SubSkill 2
13. Study 3
14. Study 4
15. Study 5

//PRACTICE
16. BAB 1 & BAB 2
17. BAB3
18. BAB 4
19. BAB 5 & FINISHED REPORT
20. PUBLICATION

//IMPLEMENTATION
21.Implementation 1 (Fitur 1)
22.  Implementation 2 (Fitur 2)
23. Implementation 3 (Fitur 3)
24. Implementation 4 (Fitur 4)
25. Implementation 5 (Fitur 5)

BELAJAR EFEKTIF



CARA BELAJAR EFEKTIF

Apa Itu Belajar
Menurut Winkel, Belajar adalah semua aktivitas mental atau  psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif dalam lingkungan, yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengelolaan pemahaman.
Sifat perubahannya relatif permanen, tidak akan kembali kepada keadaan semula. Tidak bisa diterapkan pada perubahan akibat situasi sesaat, seperti perubahan akibat kelelahan, sakit, mabuk, dan sebagainya.

Siapa Yang Perlu Belajar
Menuntut ilmu sangat diperlukan bagi siapapun yang ingin beruntung, sebagaimana hadits rasul
Hadits “Kewajiban Mencari Ilmu”
طَلَبُ الْعِلْمِ فَرِيْضَةٌ عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ وَمُسْلِمَةٍ
Artinya : ”Mencari ilmu itu adalah wajib bagi setiap muslim laki-laki maupun muslim perempuan”. (HR. Ibnu Abdil Barr)
Hadits “Menginginkan Kebahagiaan Dunia-Akhirat Harus Wajib dengan Ilmu”
مَنْ أَرَا دَالدُّنْيَا فَعَلَيْهِ بِا لْعِلْمِ، وَمَنْ أَرَادَالْاآخِرَةَ فَعَلَيْهِ بِالْعِلْمِ، وَمَنْ أَرَادَهُمَا فَعَلَيْهِ بِالْعِلْمِ
Artinya : ”Barang siapa yang menghendaki kehidupan dunia maka wajib baginya memiliki ilmu, dan barang siapa yang menghendaki kehidupan Akherat, maka wajib baginya memiliki ilmu, dan barang siapa menghendaki keduanya maka wajib baginya memiliki ilmu”. (HR. Turmudzi)

Kapan Kita Belajar
Kita harus belajar mulai dari lahir sampai dengan liang lahat, sebagaimana hadits rasul
Hadits “Menuntut Ilmu”
أُطْلُبِ الْعِلْمَ مِنَ الْمَهْدِ إِلَى الَّلحْدِ
Artinya : ”Carilah ilmu sejak dari buaian hingga ke liang lahat”. (Al Hadits)





Sumber-sumber pembelajaran
Sumber belajar yang dirancang (learning resources by design), yakni sumber belajar yang secara khusus dirancang atau dikembangkan sebagai komponen sistem instruksional untuk memberikan fasilitas belajar yang terarah dan bersifat formal.   

Sumber belajar yang dimanfaatkan(learning resources by utilization), yaitu sumber belajar yang tidak didesain khusus untuk keperluan pembelajaran dan keberadaannya dapat ditemukan, diterapkan dan dimanfaatkan untuk keperluan pembelajaran

Kenapa Kita Belajar
Belajar itu diperlukan untuk meningkatkan kualitas diri dari segi pengetahuan, sikap dan tingkah laku serta kecakapan dalam hidup. Sangat malang orang yang sudah bersekolah tinggi, tetapi tak mau belajar lagi karena merasa ilmunya sudah tinggi. Sebaliknya, sangat beruntunglah orang yang bersekolah rendah namun selalu kehausan akan ilmu pengetahuan. Mereka mau dan terus belajar untuk melepas dahaga akan ilmu pengetahuan.

Bagaimana Kita Belajar Secara Efektif
1.       Berpikir Positif, jangan berpikir dari awal kalau ini susah dan kita tidak akan bisa menguasasinya
2.       Pilih tempat yang memang nyaman untuk belajar, tempat yang jauh dari keramaian seperti perpustakaan sangat baik untuk belajar
3.       Hanya membawa benda yang diperlukan saat belajar dan tinggalkan yang hanya akan mengalihkan perhatianmu
4.       Tingkatkan kemampuan mengingat anda, di internet sudah banyak disediakan cara untuk dapat meningkatkan ingatan.
5.       Belajar dengan cara yang berbeda-beda. Jangan terpaku dengan mitos cara belajar anda yang paling cocok. Kemampuan untuk dapat belajar dengan cara yang berbeda dapat meningkatkan kemampuan adaptasi anda dalam menyerap ilmu.
6.       Terus belajar dan berlatih.
7.       Tingkatkan konsentrasi anda

Sabtu, 11 April 2015

MENJADI SUAMI YANG BAIK



Ada 8 nasihat untuk para lelaki, yang menurut saya cukup bagus juga, inilah ke 8 nasihat itu:
1. Kakek berkata, hargai istrimu sebagaimana engkau menghargai ibumu, sebab istrimu juga seorang ibu dari anak-anakmu.
2. Jika marah boleh tidak berbicara dengan istrimu, tapi jangan bertengkar dengannya (membentaknya, mengatainya, memukulnya).
3. Jantung rumah adalah seorang istri. Jika hati istri mu tidak bahagia, maka seisi rumah akan tampak seperti neraka (tidak ada canda tawa, manja, perhatian). Maka sayangi istrimu agar dia bahagia dan kau akan merasa seperti di surga.
4. Besar atau kecil gajimu, seorang istri tetap ingin diperhatikan. Dengan begitu, maka istrimu akan selalu menyambutmu pulang dengan kasih sayang.
5. 2 orang yang tinggal 1 atap (menikah) tidak perlu gengsi, bertingkah, siapa menang siapa kalah. Karena keduanya bukan untuk bertanding melainkan teman hidup selamanya.
6. Di luar banyak wanita idaman melebihi istrimu. Namun mereka mencintaimu atas dasar apa yang kamu punya sekarang, bukan apa adanya dirimu. Saat kamu menemukan masa sulit, maka wanita tersebut akan meninggalkanmu dan punya pria idaman lain di belakangmu.
7. Banyak istri yang baik. Tapi di luar sana banyak pria yang ingin mempunyai istri yang baik dan mereka tidak mendapatkannya. Mereka akan menawarkan perlindungan terhadap istrimu. Maka jangan biarkan istrimu meninggalkan rumah karena kesedihan, Sebab ia akan sulit sekali untuk kembali.
8. Ajarkan anak laki-lakimu bagaimana berlaku terhadap ibunya, sehingga kelak mereka tahu bagaimana memperlakukan istrinya.

Islam memberikan banyak kiat untuk menjadi suami yang baik. Bagaimanakah cara untuk menjadi suami yang baik? Berikut ini kami sampaikan 10 kiat, yaitu;
1. Mempergauli istri dengan cara yang ma’ruf (baik)
Allah berfirman, artinya, “Dan bergaullah dengan mereka(para istri) dengan baik.” (QS. an-Nisa’: 19).
Ibnu Katsir berkata, “Berkatalah yang baik kepada istri kalian, perbaguslah amalan dan tingkah laku kalian kepada istri. Berbuat baiklah sebagaimana kalian suka jika istri kalian bertingkah laku demikian.” (Tafsir al-Qur’an al-‘Azhim, Ibnu Katsir).
2. Memberi nafkah, pakaian dan tempat tinggal yang baik
Allah berfirman, artinya, “Dan kewajiban ayah memberi makan dan pakaian kepada istrinya dengan cara ma’ruf.” (QS. al-Baqarah: 233).
Dalam firman-Nya yang lain, artinya, “Hendaklah orang yang mampu memberi nafkah menurut kemampuannya. Dan orang yang disempitkan rezekinya hendaklah memberi nafkah dari harta yang diberikan Allah kepadanya. Allah tidak memikulkan beban kepada seseorang melainkan sekedar apa yang Allah berikan kepadanya.” (QS. ath-Thalaq: 7).
Rasulullah shallallohu ‘laihi wasallam bersabda, ketika haji wada’,
فَاتَّقُوا اللَّهَ فِى النِّسَاءِ فَإِنَّكُمْ أَخَذْتُمُوهُنَّ بِأَمَانِ اللَّهِ وَاسْتَحْلَلْتُمْ فُرُوجَهُنَّ بِكَلِمَةِ اللَّهِ إلي أن قال وَلَهُنَّ عَلَيْكُمْ رِزْقُهُنَّ وَكِسْوَتُهُنَّ بِالْمَعْرُوفِ
“Bertakwalah kepada Allah pada (penunaian hak-hak) para wanita, karena kalian sesungguhnya telah mengambil mereka dengan amanah Allah dan kalian menghalalkan kemaluan mereka dengan kalimat Allah. (sampai perkataan beliau) Kewajiban kalian kepada istri kalian adalah memberi mereka nafkah dan pakaian dengan cara yang ma’ruf.” (HR. Muslim no. 1218).
Ibnu Katsir berkata, “Bapak dari si anak punya kewajiban memberi nafkah pada ibu si anak, termasuk pula dalam hal pakaian dengan cara yang ma’ruf (baik). Yang dimaksud dengan cara yang ma’ruf adalah dengan memperhatikan kebiasaan masyarakat tanpa berlebih-lebihan dan tidak pula pelit. Hendaklah ia memberi nafkah sesuai kemampuannya dan yang mudah untuknya, serta bersikap pertengahan dan hemat.” (Tafsir al-Qur’an al-‘Azhim, Ibnu Katsir).
3. Mengajari istri ilmu agama
Allah berfirman, “Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka.” (Qs. at-Tahrim: 6).
‘Ali bin Abi Thalib, menantu Rasulullah mengatakan, “Ajarilah adab dan agama kepada mereka.”
Ibnu ‘Abbas berkata, “Lakukanlah ketaatan kepada Allah dan hati-hatilah dengan maksiat. Perintahkanlah keluargamu untuk mengingat Allah (berdzikir), niscaya Allah akan menyelamatkan kalian dari jilatan neraka.”
Mujahid berkata,“Bertakwalah kepada Allah dan nasihatilah keluargamu untuk bertakwa kepada-Nya.”
Adh-Dhahak dan Maqatil berkata,“Kewajiban bagi seorang muslim adalah mengajari keluarganya, termasuk kerabat, budak laki-laki atau perempuannya perkara wajib yang Allah perintahkan dan larangan yang Allah larang.” (Tafsir al-Qur’an al-‘Azhim, Ibnu Katsir).
Mungkin Anda bertanya, “Bagaimana jika kita tidak bisa mendidik istri, karena kita sendiri kurang dalam hal agama?”
Jawab, hendaklah Anda memperbaiki diri. Berusaha untuk mempelajari Islam lebih dalam sehingga Anda bisa memperingatkan dan mendidik istri. Jika tidak bisa, hendaklah mengajaknya datang ke majelis ilmu sebagaimana Anda pun demikian. Atau, cara lain yang dapat meningkatkan keberagamaan Anda dan istri lebih baik dari sebelumnya.
4. Meluangkan waktu untuk bercanda dengan istri tercinta
Inilah yang dicontohkan oleh Nabi Muhammad sebagaimana yang diceritakan oleh istri beliau, ‘Aisyah, Ia pernah bersama Nabi dalam safar(bepergian). ‘Aisyah lantas berlomba lari bersama beliau. ‘Aisyah berkata,
فَسَابَقْتُهُ فَسَبَقْتُهُ عَلَى رِجْلَىَّ فَلَمَّا حَمَلْتُ اللَّحْمَ سَابَقْتُهُ فَسَبَقَنِى فَقَالَ هَذِهِ بِتِلْكَ السَّبْقَةِ
Akupun mengalahkan beliau. Tatkala aku sudah bertambah gemuk, aku berlomba lari lagi bersama Rasul, namun kala itu beliau mengalahkanku. Lantas beliau bersabda, “Ini balasan untuk kekalahanku dahulu.” (HR. Abu Daud no. 2578).
5. Mengajak istri dan anak untuk rajin beribadah
Allah berfirman, artinya, “Dan perintahkanlah kepada keluargamu mendirikan shalat dan bersabarlah kamu dalam mengerjakannya.” ( QS. Thaha : 132).
Rasulullah shallallohu ‘alaihi wasallam bersabda,
مُرُوا أَوْلاَدَكُمْ بِالصَّلاَةِ وَهُمْ أَبْنَاءُ سَبْعِ سِنِينَ وَاضْرِبُوهُمْ عَلَيْهَا وَهُمْ أَبْنَاءُ عَشْرِ سِنِينَ
“Perintahkanlah anak-anak kalian untuk melaksanakan shalat ketika mereka berumur 7 tahun. Dan pukullah mereka jika telah berumur 10 tahun.” (HR. Abu Daud, no. 495).
Rasulullah shallallohu ‘alaihi wasallam bersabda,
رَحِمَ اللهُ رَجُلاً قَامَ مِنَ اللَّيْلِ فَصَلَّى وَأَيْقَظَ امْرَأَتَهُ فَصَلَّتْ، فَإِنْ أَبَتْ نَضَحَ فِي وَجْهِهَا الْمَاءَ
“Semoga Allah merahmati seorang lelaki yang bangun di waktu malam lalu mengerjakan shalat dan ia membangunkan istrinya lalu si istri mengerjakan shalat. Bila istrinya enggan untuk bangun, ia percikkan air di wajah istrinya…” (HR. Abu Daud, no. 1450).
6. Melihat sisi positif istri Anda
Rasulullah shallallohu ‘alaihi wasallam bersabda,
لاَ يَفْرَكْ مُؤْمِنٌ مُؤْمِنَةً إِنْ كَرِهَ مِنْهَا خُلُقًا رَضِىَ مِنْهَا آخَرَ
“Janganlah seorang mukmin membenci seorang mukminah. Jika sang suami tidak menyukai suatu akhlak pada sang istri, maka hendaklah ia melihat sisi lain yang ia ridhai.” (HR. Muslim, no. 1469).
7. Jangan memukul wajah istri dan jangan pula menjelek-jelekkannya
Mu’awiyah al Qusyairi, pernah bertanya kepada Rasulullah mengenai kewajiban suami pada istri, lantas Rasulullah bersabda,
أَنْ تُطْعِمَهَا إِذَا طَعِمْتَ وَتَكْسُوَهَا إِذَا اكْتَسَيْتَ -أَوِ اكْتَسَبْتَ- وَلاَ تَضْرِبِ الْوَجْهَ وَلاَ تُقَبِّحْ وَلاَ تَهْجُرْ إِلاَّ فِى الْبَيْتِ
“Engkau memberinya makan sebagaimana engkau makan. Engkau memberinya pakaian sebagaimana engkau berpakaian -atau engkau usahakan-, dan jangan engkau memukul wajah, dan jangan pula menjelek-jelekkannya serta jangan pula mendiamkannya(dalam rangka nasihat) selain di rumah.” (HR. Abu Daud, no. 2142).
8. Jangan meng-hajr (pisah ranjang dalam rangka mendidik) selain di dalam rumah
Allah berfirman, artinya, “Dan hajr-lah (pisahkanlah mereka) di tempat tidur mereka.”(Qs. an-Nisa: 34).
Syaikh ‘Abdurrahman bin Nashir as-Sa’di mengatakan bahwa maknanya adalah tidak satu ranjang dengannya dan tidak berhubungan intim dengan istri sampai ia sadar dari kesalahannya (Taisir al-Karimir Rahman, ibn Sa’di).
9. Membenahi Kesalahan Istri dengan Baik
وَاسْتَوْصُوا بِالنِّسَاءِ خيرا فَإِنَّ الْمَرْأَةَ خُلِقَتْ مِنْ ضِلَعٍ وَإِنَّ أَعْوَجَ شَىْءٍ فِى الضِّلَعِ أَعْلاَهُ إِنْ ذَهَبْتَ تُقِيمُهُ كَسَرْتَهُ وَإِنْ تَرَكْتَهُ لَمْ يَزَلْ أَعْوَجَ اسْتَوْصُوا بِالنِّسَاءِ خَيْرًا
“Dan berwasiatlah kepada wanita dengan kebaikan, karena sesungguhnya dia diciptakan dari tulang rusuk, dan bagian yang paling bengkok adalah tulang rusuk yang paling atas, jika kamu berusaha untuk meluruskannya, niscaya akan patah, jika kamu membiarkannya, niscaya tetap bengkok, maka berwasiatlah terhadap wanita dengan kebaikan.” (HR. Muslim, no.3720).
10. Memberikan nafkah batin
Inilah salah satu pelajaran dari hadits Abu Darda’ berikut ini.
Nabi mempersaudarakan Salman dan Abu Darda’. Suatu saat Salman mengunjungi –saudaranya- Abu Darda’. Ketika itu Salman melihat Ummu Darda’, dalam keadaan tidak gembira. Salman pun berkata kepada Ummu Darda’, “Kenapa keadaanmu seperti ini?” “Saudaramu, Abu Darda’, seakan-akan ia tidak lagi mempedulikan dunia”, jawab wanita tersebut. Ketika Abu Darda` tiba, dia membuatkan makanan untuk Salman lalu berkata, “Makanlah karena aku sedang berpuasa.” Salman menjawab, “Saya tidak akan makan hingga kamu ikut makan.” Akhirnya Abu Darda’ pun makan.
Ketika tiba waktu malam, Abu Darda’ beranjak untuk melaksanakan shalat namun Salman berkata kepadanya, ‘Tidurlah.’ Abu Darda` pun tidur, tidak berapa lama kemudian dia beranjak untuk mengerjakan shalat, namun Salman tetap berkata, ‘Tidurlah.’ Akhirnya dia tidur. Ketika di akhir malam, Salman berkata kepadanya, ‘Sekarang bangunlah,’ Abu Juhaifah berkata, ‘Keduanya pun bangun dan melaksanakan shalat, setelah itu Salman berkata, ‘Sesungguhnya Rabbmu memiliki hak, dan badanmu memiliki hak, istrimu memiliki hak atas dirimu, maka berikanlah hak setiap yang memiliki hak.’” Selang beberapa saat Nabi datang, lalu hal itu diberitahukan kepada beliau, Nabi bersabda, “Salman benar.” (HR. al-Bukhari, no. 968).
Menurut pendapat Imam Abu Hanifah, Imam Ahmad dan pilihan Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah, seorang suami wajib menyetubuhi istrinya sesuai dengan kemampuan suami dan kecukupan istri.
Akhirnya, semoga Allah memberikan taufik kepada kita untuk mengamalkan segala hal yang dicintai dan diridhai-Nya. Amien. Allahu a’lam.
Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurah kepada Nabi kita Muhammad, segenap keluarga dan para sahabatnya.
·  Pasang niat dan berdoa untuk menjadi suami terbaik. Tanpa berniat dan berdoa anda tidak mungkin jadi suami yang cemerlang. Ramai suami terlupa.
·  Bersyukur kerana mempunyai pasangan hidup. Yakinlah bahawa isteri anda adalah pasangan terbaik yang Tuhan tentukan untuk anda. Ketentuan Tuhan adalah yang terbaik.
·  Suami mithali menjadi kebanggaan isteri. Pastikan anda membentuk sifat positif dan istimewa.
Cuba tanya diri apakah sifat atau amalan yang boleh dibanggakan oleh isteri anda.
·  Setiap hari pulang dengan senyum dan bersemangat. Apabila suami tersenyum, isteri dan anak-anak akan bahagia dan rahmat Tuhan akan turun. Senyumlah apabila sampai ke rumah.
·  Pastikan anda ada masa untuk berbual dengan isteri setiap hari. Semua isteri bahagia apabila dapat berbual dengan suami. Berapa minit yang anda luangkan untuk berbual dengan isteri setiap hari ?
·  Telefon isteri ataupun hantar SMS sekadar untuk menyatakan yang anda sayang ataupun rindu pada isteri. Isteri anda akan berasa seronok dan bahagia apabila mendapat panggilan ataupun mesej tersebut.
·  Hiburkan hati isteri anda dengan bercerita, buat lawak atau gurauan yang mesra. Setiap gurauan mengubat hati isteri dan mengeratkan hubungan suami isteri.
·  Pastikan anda bergurau senda dengan isteri di dalam kenderaan semasa dalam perjalanan ke tempat kerja ataupun ke mana sahaja. Ramai suami membazir masa dengan membisu semasa di dalam kenderaan.
·  Amalkan makan bersama setiap hari. Berbual mesra dan nasihat menasihati semasa makan. Amalan ini akan menarik hidayat Tuhan dan mengeratkan hubungan. Elakkan berbual perkara yang melalaikan semasa makan.
·  Ajak isteri mandi bersama sekali sekala. Bergurau senda semasa mandi bersama adalah sunah yang dapat mengeratkan hubungan suami isteri.
·  Bantu isteri melakukan kerja rumah. Ini adalah sunah yang dapat meringankan beban isteri, mengeratkan kasih sayang dan menbahagiakan pasangan anda.
·  Amalkan mesyuarat keluarga sekerap yang mungkin. Amalan bermesyuaratmenarik hidayat Tuhan,mengeratkan hubungan dan menyelesaikan banyak masalah.
·  Pastikan penampilan anda anggun, kemas, bersih, wangi, sihat dan ceria. Ramai suami inginkan isteri yang mengancam, tetapi mengabaikan penampilan diri sendiri. Mana adil ?
·  Didik isteri dengan memberi nasihat dan perigatan secara hikmah. Jadikan tindakan dan amalan anda sebagai contoh teladan yang cemerlang. Elakkan cakap tak serupa bikin.
·  Berikan nafkah kepada isteri mengikut keperluan keluarga dan kemampuan suami. Ramai suami mengabaikan nafkah kerana isteri bekerja. Ramai suami yang kedekut dan berkira. Ini menyebabkan isteri derita dan rumahtangga terancam.
·  Jadikan penawar hati kepada isteri. Ambil berat keperluan dan kemahuan dan peka kepada emosi dan situasi isteri. Isteri yang bahagia membentuk keluarga sejahtera
·  Sentiasa taat kepada semua perintah Tuhan dan memastikan keluarga juga patuh kepada Tuhan. ·  Suami mithali sentiasa menyimpan rahsia isteri. Ramai suami secara sengaja ataupun tidak sengaja menceritakan keburukan isteri kepada orang lain. Ini wajib dihentikan.
·  Muliakan keluarga isteri seperti keluarga sendiri.
Ada suami yang membeza-bezakan antara keluarganya dan keluarga isteri.
Ada suami yang memusuhi keluarga isteri. Anda bagaimana ?
·  Bentuk sifat cemburu yang positif. Cemburu tanda beriman, sayang dan endah. Suami yang tidak cemburu adalah dayus. Isteri amat suka apabila suaminya ada sifat cemburu. Dia rasa dihargai.
·  Jadilah suami yang pemaaf. Syurga isteri di bawah tapak kaki suami.Maafkanlah isteri setiap malam sebelum tidur supaya rumah tangga bahagia dan isteri mudah masuk syurga.
·  Tegur kesilapan isteri dengan hikmah dan kasih sayang. Isteri merajuk bukan sebab ditegur, tetapi cara ditegur yang kasar. Apabila suami kasar, isteri jadi takut, bingung, hiba dan memberontak.
·  Gunakan Nabi Muhammad sebagai model. Hidupkan amalan sunah dalam rumahtangga. Sebut nama rasul apabila mendidik dan menasihati keluarga bagi mendapat hikmah.
·  Mendahulukan keperluan isteri daripada orang lain. Ini adalah tertib memberi khidmat. Ramai suami yang melebihkan orang lain daripada isterinya. Elakan kesilapan ini.
·  Suruh isteri dirikan sembahyang dan ibadah lain. Apabila berjauhan, telefon ataupun SMS bagi mengingatkan sembahyang. Wasiatkan isteri untuk sembahyang fardu dan sunat. Buat pesanan ini sehingga suami meninggal dunia.
·  Cintai isteri sepenuh hati. Cintai tanpa syarat, bertambah mengikut usia, penuh kemaafan, memberi tenaga,tidak pernah sensara serta berteraskan iman dan takwa.
·  Sentiasa berubah secara positif. Sebelum
cuba ubah isteri dan keluarga, ubah diri dulu. Apabila suami berubah, keluarga akan turut berubah. Apabila suami cemerlang, isteri akan gemilang.
·  Pamer keprihatian yang tinggi terhadap keluarga. Ramai suami tidak ambil kisah dengan keluarga mereka.Cuba tanya apa lagi khidmat tambahan yang patut berikan kepada keluarga.
·  Pamer kematangan yang tinggi. Orang yang matang tenang, sabar, waras, bijaksana, dapat membuat keputusan dan cekap menyelesaikan masalah.
·  Memuliakan semua perempuan bukan sekadar isterinya. Ramai lelaki
cuba hormat wanita tertentu sahaja. Ramai isteri yang kecewa terhadap suami yang menghina atau tidak hormat sebarang wanita termasuk pembantu rumah.
·  Bentuk beberapa sifat wanita yang terpilih dalam diri suami. Nabi Muhammad amat pemalu, pemaaf, peka, endah dan mudah menangis. Sifat wanita yang ada pada lelaki menaikkan martabat lelaki dan lebih disayangi wanita.
·  Mahir dalam menguruskan keluarga. Peka dengan masalah dan karenah ahli keluarga, cekap mencari punca masalah, mencari alternatif penyelesaian dan memilih penyelesaian yang optimum.
·  Membaiki diri secara berterusan. Tingkatkan iman dan takwa, cuci hati dengan sembahyang taubat, istighfar,memaafkan dan minta maaf, berkawan dengan orang yang baik, pendapatan yang berkat dan baiki amalan dan tindakan.
·  Jadi contoh atau model terbaik untuk keluarga. Doa dan usaha supaya setiapperbuatan anda dapat dicontohi dan dibanggakan ahli keluarga. Apakah sifat dan amal anda yang dapat dicontohi oleh ahli keluarga ?
·  Jadikan diri anda pendorong dan motivator berkesan unutk keluarga. Sentiasa beri galakan dan belaian. Elak marah, kritik ataupun hina keluarga. Fikir positif dan bersangka baik terhadap keluarga.
·  Tingkatkan ilmu berkenaan agama. Lazimnya, suami yang mendidik keluarga berkenaan agama. Belajarlahilmu agama dengan niat mendidik diri dan keluarga.
·  Sentiasa menegakkan kebenaran. Tegas menyatakan apa yang buruk dan apa yang baik. Elak mengenepikan kebenaran semata-mata bagi menjaga hati ahli keluarga. Tegakkan kebenaran dengan hikmah.
·  Bertindak tegas dan lemah lembut mengikut situasi. Tegas dalam menyeru ke arah kebaikan. Lemah lembut dalam menegur dan memberi nasihat. Tegas sangat orang memberontak, lembut sangat orang pijak.
·  Latih diri memuji dan menghargai isteri. Ramai suami yang pandai kritik tetapi tidak tahu memuji. Belaian merawat emosi dan fizikal isteri dan membuat dia terasa disayangi. Cari peluang untuk sentiasa memuji.
·  Cari peluang untuk bertindak romantis terhadap isteri. Ini termasuk senyum, lemah lembut, sebut sayang tiga kali sehari, buat sebelum disuruh, sentuhan sayang, pujian dan memberi hadiah.
·  Fahami yang isteri ingin selalu di sisi suami. Suami pula berjauhan dengan isteri sekali sekala. Apabila berjauhan, telefon, SMS ataupun e-mel untuk bertanya khabar, berikan maklumat dan mengubat rindu.
·  Bentuk kerjasama yang mantap dengan isteri. Pamer kesatuan hati dan pendapat kepada anak-anak dan orang lain. Wujudkan kerjasama melaui mesyuarat, berbual, tolak ansur, bermaaf-maafan dan banyak berdoa.
·  Nilai diri daripada kaca mata isteri. Buang sifat dan  amalan yang isteri benci. Berusaha keras melakukan perkara yang isteri suka. Apabila  isteri bahagia, suami akan bertambah bahagia.
·  Apabila suami melayan isteri seperti mana dia melayan kawan, pasti isteri bahagia. Bayangkan cara anda melayan isteri sebelum kahwin. Ulangi  layanan itu sekarang. Pasti hebat kesannya.
·  Suami wajar belajar jadi mengikut setia. Patuhi cadangan, pandangan dan pandapat isteri yang betul. Jangan bangkang perkara yang baik. Kawal macho dengan saksama.
·  Buat undang-undang dalam rumah tangga. Apabila suami marah, isteri mesti senyap. Apabila isteri marah,suami mesti senyap. Ini mengelakkan daripada bergaduh. Orang tidak boleh bergaduh sendirian.
·  Latih gerak batin anda supaya serasi dengan gerak batin  isteri. Serasikan gerak batin dengan berdoa, patuh perintah Tuhan, maafkan isteri, bersangka baik dan lakukan perkara baik untuk isteri mengikut sebarang lintasan dalam hati.
·  Pimpin isteri dengan nasihat dan kasih sayang. Pesan selalu dan nasihat sekali-sekala. Waktu terbaik nasihat adalah semasa rehat, minum petang, waktu bersiar-siar dan semasa hendak tidur.
·  Seimbangkan hidup dengan sempurna. Rajin di tempat kerja,  rajin juga di rumah. Peramah dengan kawan, peramah juga dengan isteri. Disiplin di pejabat, disiplin juga di rumah. Sabar dengan orang, sabar juga dengan isteri. Di luar dan di dalam rumah serupa.
·  Urus stres dengan sempurna supaya keluarga tidak terjejas. lakukan riadah, berdiet, hentikan merokok,bercampur dengan orang positif, bermain dengan bayi, tengok ikan di akuarium, menyanyi, sembahyang taubat dan maafkan semua orang.

10 Kesalahan Suami Terhadap Isteri. Keutuhan sebuah rumahtangga sangat dipengaruhi oleh baiknya kepemimpinan seorang suami (sebagai kepala keluarga) dalam membina keluarganya. Lebih-lebih lagi adalah SIKAP & PERILAKUnya dalam bergaul dengan isterinya. Suami isteri sebagai tokoh  UTAMA dalam sesebuah rumahtangga, bila mengalami kerusakan maka bangunan rumahtangga pun akan runtuh. Disebabkan hubungan ini seharusnya sangat  dijaga dengan memperhatikan HAK & KEWAJIBAN masing-masing. Bagi suami isteri harus saling menunaikan kewajibannya setelah itu baru boleh mendapatkan apa yang menjadi haknya.
Jika kita melihat kenyataan dalam masyarakat,  dua sikap suami yang saling bertentangan dalam menyantuni isteri mereka, sikap inilah yang perlu di ambil perhatian, hal ini dapat menimbulkan masalah yang berujung dengan sebuah perceraian.
Pertama, suami yang meremehkan isterinya, yang mensia – siakan hak-haknya & melakukan pelbagai kesalahan berkaitan dengan hak isterinya.
Kedua, suami melepaskan kendalinya terhadap isteri & membebaskannya begitu saja (dalam kata lain, , suami ber ‘LEPAS TANGAN’).
Allah berfirman dalam Al-Quran, Surah An Nisa : 34 :
“Kaum lelaki adalah pemimpin bagi kaum wanita, Allah telah melebihkan sebahagian mereka (lelaki atas sebahagian yang lain (wanita) & mereka (lelaki) telah menafkahkan sebahagian dari harta mereka. Sebab itu, maka wanita yg soleh, ialah yang taat Allah lagi memelihara diri ketika suaminya tidak ada, oleh karena  Allah telah memelihara (mereka). Wanita- wanita yg kamu khuatirkan nusyuznya, maka nasihatilah mereka & pisahkanlah mereka di tempat tidur mereka & pukullah mereka. Kemudian jika mereka menaatimu, maka janganlah kamu mencari–cari jalan untuk menyusahkannya. Sesungguhnya Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar”
Berikut ini adalah 10 (sepuluh) KESALAHAN-KESALAHAN suami yang banyak dilakukan, yang kesemuanya berdasarkan kepada dua sikap keliru tipe para suami diatas:
1. Tidak mengajarkan AGAMA dan HUKUM syariat Islam kepada isteri
Banyak kita temui bahwa para isteri tidak mengetahui bagaimana cara sholat yang betul, hukum haid & nifas, bertingkah laku/berperilaku terhadap suami secara tidak Islami  & tidak mendidik anak-anak secara Islam. Bahkan ada yang terjerumus ke dalam pelbagai jenis kesyirikan. Yang menjadi fokus perhatian seorang isteri hanyalah bagaimana cara memasak & menghidangkan makanan tertentu, cara berdandan yang cantik dsb. Tidak lain semua kerana tuntutan suami, sedangkan masalah AGAMA, terutama ibadahnya tidak pernah ditanyakan oleh suami.
Padahal Allah s.w.t berfirman yang bermaksud:
“Hai orang–orang yang beriman, peliharalah dirimu & keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia & batu, penjaganya malaikat – malaikat yang kasar, keras & tidak mendurhakai Allah terhadap apa yg di perintahkan-Nya kepada mereka & selalu mengerjakan apa yang diperintakan” {Al-Quran, Surah At-Tahrim:6}
Maka para suami diminta untuk tidak sesekali mengABAIkan hal ini, karena semuanya akan diminta dipertanggungjawaban atasnya. Hendaklah benar-benar mengajarkan agama kepada isterinya, baik dilakukan sendiri atau melalui perantara. Antara lain yang dapat dilakukan; menghadiahkan buku-buku tentang Islam & hukum-hukumnya serta berbincang bersama-sama, kaset/cd ceramah, mengajak isterinya menghadiri ke majlis-majlis ILMU yang disampaikan oleh orang-orang yang berilmu dsb.. (yang paling praktis.. ajaklah solat berjamaah di rumah atau di masjid )
2. Suka mencari kekurangan & kesalahan isteri
Dalam suatu hadith riwayat Bukhari & Muslim, Rasulullah s.a.w melarang lelaki yang berpergian dalam waktu yang lama, pulang menemui keluarganya di waktu malam, karena  dikhawatirkan akan mendapati berbagai kekurangan isteri & cela isterinya. Bahkan suami diminta bersabar & menahan diri dari kekurangan yang ada pada isterinya, juga ketika isteri tidak melaksanakan kewajibannya. Karena  suami juga mempunyai kekurangan & celaan,  seperti sabda Rasulullah:
“Janganlah seorang suami yang beriman membenci isterinya yang beriman. Jika dia tidak menyukai satu akhlak darinya, dia pasti meridhai akhlak lain darinya.” {H.R. Muslim}
3. Memberi hukuman yang tidak sesuai dengan kesalahan isteri
Ini termasuk bentuk kezaliman terhadap isteri, antara lain iaitu:
(a) Menggunakan pukulan di tahap awal pemberitahuan hukuman {lihat  Al-Quran, Surah An-Nisa : 34}
(b) Mengusir isteri dari rumahnya tanpa ada kebenaran secara syar’ie {lihat  Al-Quran, Surah Ath-Thalaq : 1}
(c) Memukul wajah, mencela dan menghina.
Dalam as-Sunan dan al-Musnan dari Mu’awiyah bin Haidah al-Qusyairi bahawa ia berkata: “Ya Rasulullah, apakah HAK isteri atas suaminya? Nabi s.a.w menjawab:
“Hendaklah engkau memberinya makan jika engkau makan, memberinya pakaian jika engkau berpakaian, tidak memukul wajah, tidak menjelek-jelekkannya …..” {H.R. Ibnu Majah disahihkan oleh Syeikh Albani}
4. Culas dalam memberi nafkah kepada isteri
“Dan ibu-ibu hendaklah menyusukan anak-anak mereka selama dua tahun  yaitu bagi orang yang hendak menyempurnakan penyusuan itu; dan kewajiban ayah ialah memberi makan dan pakaian kepada isterinya itu menurut cara yang sepatutnya. Tidaklah diberatkan seseorang melainkan menurut kemampuannya. Janganlah menjadikan seseorang ibu itu menderita karena  anaknya, dan (jangan juga menjadikan) seseorang ayah  itu menderita karena anaknya; dan waris juga menanggung kewajiban yang tersebut (jika si ayah telah  tiada). kemudian jika keduanya (suami isteri berkeinginan menghentikan penyusuan itu dengan persetujuan (yang telah dicapai oleh) mereka sesudah berunding, maka mereka berdua tidaklah salah (melakukannya). Dan jika kamu hendak beri anak-anak kamu menyusu kepada orang lain, maka tidak ada salahnya bagi kamu apabila kamu serahkan (upah) yang kamu berikan itu dengan cara yang patut. Dan bertaqwalah kamu kepada Allah, serta ketahuilah, sesungguhnya Allah sentiasa melihat akan apapun  yang kamu lakukan.” {Al-Quran, Surah Al-Baqarah : 233}
Isteri BERHAK mendapatkan nafkah, kerana dia telah membolehkan suaminya bersenang–senang kepadanya, dia telah mentaati suaminya, tinggal di rumahnya, mengasuh & mendidik anak-anaknya. Dan jika isteri mendapati suaminya culas dalam memberi nafkah, bakhil, tidak memberikan nafkah kepadanya tanpa ada pembenaran syar’i, maka dia boleh mengambil harta suami untuk mencukupi keperluannya secara ma’ruf (tidak berlebihan) meskipun tanpa sepengetahuan suaminya.
Sabda Rasulullah s.a.w:
“Jika seorang muslim mengeluarkan nafkah untuk keluarganya sedangkan dia mengharapkan pahalanya, maka nafkah itu adalah sedekah baginya.” {Muttafaq ‘alaih}
5. Sikap keras, kasar, tidak lembut terhadap isteri
Rasulullah s.a.w bersabda: “Mukmin yang paling sempurna adalah yang paling baik akhlaknya. Dan sebaik–baik kalian adalah yang paling baik tehadap isteri-isterinya.” {H.R. at-Tirmidzi, disahihkan oleh Syeikh Albani}
Maka suami hendaklah berakhlak baik terhadap isterinya dengan bersikap lembut & menjauhi sikap kasar.
6. Kesombongan suami membantu isteri dalam urusan rumahtangga
Ini kesalahan yang paling banyak MENJANGKITI para suami. Padahal lelaki yang paling UTAMA yakni Rasulullah s.a.w tidak segan untuk membantu pekerjaan isterinya.
Ketika Aisyah r.a ditanya tentang apa yang dilakukan Rasulullah s.a.w di rumahnya, beliau menjawab:
“Beliau membantu pekerjaan isterinya & jika datang waktu solat, maka beliau pun keluar untuk solat.” {H.R. Bukhari}
7. Menyebarkan rahasia dan aib isterinya
“Sesungguhnya diantara orang yang paling buruk kedudukannya di sisi Allah pada hari kiamat adalah seseorang yang menggauli isterinya & isterinya menggaulinya kemudian dia menyebarkan rahasia-rahasia isterinya.” {H.R. Muslim}
Dalam hadith ini diHARAMkan seorang suami menyebarkan apa yang terjadi antara dia dengan isterinya terutama perilaku keduanya di tempat tidur. Juga diharamkan menyebutkan perinciannya, serta apa yang terjadi pada isterinya baik berupa perkataan maupun perbuatan lainnya.
8. Sikap terburu-buru dalam menceraikan isteri
Wahai suami yang mulia, sesungguhnya hubungan antara engkau & isterimu adalah hubungan yang kuat lagi suci, oleh karena itu  Islam menganggap penceraian adalah perkara besar yang tidak boleh diremehkan karena  penceraian akan menyeret kepada kerusakan, kacau balaunya pendidikan anak dsb. Dan hendaknya perkataan cerai/talak itu tidak digunakan sebagai bahan gurauan/mainan. Karena  Rasulullah s.a.w telah bersabda:
“Ada 3 hal yang kesungguhannya dan gurauannya sama-sama dianggap sungguh-sungguh yaitu: NIKAH, TALAK (cerai) dan RUJUK.” {H.R. Abu Daud, at-Tirmidzi dan Ibnu Majah, dinilai “hasan” oleh asy-Syeikh Albani}
Memang perselisihan antara suami isteri sering terjadi kadang sampai mengarah kepada penceraian. Akan tetapi penceraian ini tidak boleh dijadikan sebagai langkah pertama dalam penyelesaian perselisihan ini. Bahkana harus diusahakan berbagai cara untuk menyelesaikannya, karena kemungkinan besar akan banyak rasa penyesalan yang ditimbulkan dikemudian hari kelak.
Rasulullah s.a.w bersabda:
“Sesungguhnya Iblis meletakkan singgahsananya di atas air (laut), kemudian ia mengutus para tentaranya. Maka tentara yang paling dekat dengan Iblis adalah yang paling besar fitnahnya (penyesatannya). Maka datanglah salah satu tenteranya dan melapor: Aku telah melakukan ini dan itu, maka Iblis berkata: Engkau belum melakukan apa-apa, kemudian datanglah tentara yang lain dan melapor: Aku telah menggodanya hingga akhirnya aku menceraikannya dengan isterinya. Maka Iblis pun mendekatkan tentara syaitan ini di sisinya lalu berkata: Engkau tentara terbaik.” {H.R. Muslim}
9. Berpoligami tanpa memperhatikan ketentuan syari’at
Menikah untuk kedua kali, ketiga dan keempat kali merupakan salah satu perkara yang Allah syariatkan. Akan tetapi yang menjadi catatan di sini bahwa sebahagian orang yang ingin menerapkan syariat ini/telah menerapkannya tidak memperhatikan sikapnya yang tidak memenuhi kewajiban serta tanggungjawab terhadap isteri. Terutama isteri pertama & anak-anaknya.
“Kemudian jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil, maka (kawinlah) seorang saja.” {Al-Quran, Surah An-Nisa : 3}
Sikap ini merupakan KEADILAN yang diperintahkan Allah s.w.t. Memang benar berpoligami merupakan syariat Islam, tetapi jika seseorang tidak mampu melaksanakannya dengan baik & tidak memenuhi syarat-syaratnya maka tidak boleh memikul tanggungjawabnya, bila dilakukan maka menjuruskan kerusakan sebuah rumahtangga, menghancurkan anak-anak & menambah permasalahan keluarga & juga kepada masyarakat. Maka fikirkanlah akibatnya & perhatikanlah dengan saksama perkaranya sebelum masuk kelayakan ke’dalam’nya.
10. Lemahnya kecemburuan
Para suami memBIARkan kemolekan, keindahan & kecantikan isterinya DINIKMATI & DIPERTONTONkan oleh ramai orang. Dia memBIARkan isterinya menampakkan auratnya ketika keluar rumah, membiarkan berkumpul dengan lelaki-lelaki lain. Bahkan sebahagian ada yang BANGGA karena  telah memiliki isteri yang cantik yang boleh dinikmati ‘pandangan’ kebanyakan orang. Padahal wanita dimata Islam adalah makhluk yang SANGAT mulia, sehingga keindahan & keelokannya hanya diperuntukkan atau DIKHUSUSkan buat suaminya saja dan tidak sesekali di’jaja’ sebebasnya  kemana-mana.
Seorang suami yang memiliki kecemburuan terhadap istrinya tidak akan membiarkan isterinya berjabat tangan dengan lelaki lain yang BUKAN mahram.
“Ditusukkan kepala seorang lelaki dengan jarum dari besi lebih baik daripada dia menyentuh seorang wanita yang tidak halal baginya.” {lihat dalam ash-Shahihah : 226}
Seorang suami yang memiliki kecemburuan terhadap isterinya, dia akan memperhatikan sabda Rasulullah s.a.w:
“Janganlah kalian masuk menemui para wanita.” lalu seorang Ansar berkata, “Wahai Rasulullah, bagaimana dengan al-hamwu (kerabat suami/ipar )?” Beliau mengatakan, “Al- hamwu (ipar) adalah kematian.” {Muttafaq ‘alaih}
Perhatikan juga ancaman Rasulullah s.a.w terhadap lelaki yang tidak memiliki kecemburuan terhadap keluarga (isteri):
“Tiga golongan yang Allah s.w.t tidak akan melihat mereka pada hari kiamat iaitu seseorang yang durhaka kepada kedua orang tuanya, wanita yang menyerupai lelaki dan ad-Dayyuts” {H.R. An-Nasa’i dinilai ‘hasan’ oleh syeikh Albani, lihat ash-Shahihah : 674}
Dan ad-Dayyuts(dayus) adalah LELAKI yang tidak memiliki kecemburuan terhadap keluarganya.





Sumber :
4.       http://www.eramuslim.com/akhwat/wanita-bicara/10-kesalahan-suami-terhadap-isteri.htm#.VSnSl5NUOuo